Julia Stiles, Lahap Buku Kelompok Peretas

Senin, 22 Agustus 2016, 08:34 WIB
Julia Stiles, Lahap Buku Kelompok Peretas
Julia Stiles/Net
RMOL. Sudah 14 tahun Julia Stiles melakoni Nicky. Selain Matt Damon, ia satu-satunya pela­kon yang tampil di setiap film Jason Bourne.

Selama itu karakter Nicky terus mengalami evolusi. "(Da­lam Jason Bourne) ia menjadi wanita yang sama sekali baru dan lebih dewasa. Dia tak lagi menjadi alat pemerintah dan memiliki ideologinya sendiri. Aku senang melihat dia menja­di pemberontak dan bukan lagi seorang wanita yang penurut," jelas Julia Stiles.

Belasan tahun tampil di waralaba yang sama membuat Stiles dekat dengan Damon. Selama 14 tahun itu, pengge­mar bisbol ini mengamati per­tumbuhan karier rekannya.

"Dia aktor yang sukses dan mendapatkan Oscar sebelum muncul dalam The Bourne Identity. Namun setelah film itu, orang mengenalnya se­bagai superstar film aksi. Lalu keluarganya bertambah, pengawal pribadinya juga semakin banyak. Namun dia tetap orang yang rendah hati dan pekerja keras. Meskipun ada banyak orang di sekitarnya, bukan berarti dia sosok yang tak bisa dijangkau," nilai Stiles yang memperkuat film Mona Lisa Smile (2003) dan Silver Linings Playbook (2012).

Jason Bourne mengangkat isu-isu kontemporer seperti isu privacy, politik luar negeri AS dan juga keterlibatan media so­sial dalam pergerakan sosial dan revolusi. Agar bisa memahami isu-isu itu, Paul Greengrass, sutradara film-film Bourne yang dibintangi Matt kecuali The Bourne Identity, mengirimi Stiles beberapa buku. Salah satunya, buku politik bertajuk Why It's Kicking Off Every­where bikinan Paul Mason.

"Dia juga mengirimiku buku tentang kelompok peretas Topi Putih. Mereka peretas yang punya motif ideologi dan ingin melawan keserakahan," ujar Stiles yang memulai karier aktingnya dua dekade lalu le­wat serial TV Ghost Writer.

"Aku sering bertukar pikiran dengan Paul soal politik, terutama saat kamera sudah tak menyala lagi. Saat pemutaran perdana Jason Bourne di Inggris beberapa waktu lalu, aku sebenarnya ingin berdis­kusi soal Brexit dengan Paul. Namun ternyata kami sama-sama tak punya waktu untuk itu," imbuhnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA