Karakter Ilona digambarkan tak asing dengan Indonesia, negÂeri asal Rudy. Ia pernah menjadi perawat di Ambon, pengalaman yang membuatnya jatuh hati pada Indonesia. Diakui ChelÂsea, bukan hal mudah melafalÂkan bahasa Indonesia dengan logat asing.
"Saya butuh beberapa lama untuk mempelaÂjari karakter dan bahasa Jerman," kata dara 21 tahun kelahiran WashÂington DC ini. "TanÂtangan saya, harus bisa berbahasa JerÂman. Itu di luar kaÂpasitas saya."
Butuh sekitar satu bulan bagi Chelsea unÂtuk memperdalam karaÂkter Ilona. "Saya ikut terus
coachÂing untuk syuting," katanya.
Sesi pelatihan membuat akting Chelsea sebagai Ilona yang mampu berbahasa Indonesia dengan aksen Jerman makin mumpuni.
Tak hanya ketÂerampilan berbaÂhasa, pacar baru Chico Jericho ini juga harus mengubah penampilannya dengan mengecat rambut menjadi kemerahan dan menatanya agar bergelombang. Aslinya, ia beÂrambut lurus cokelat kehitaman.
Diakui Chelsea, ia banyak belajar dari sang sutradara, Hanung Bramantyo, juga lawan mainnya, Reza Rahadian, serta sederet aktor lain. "Kami chemÂistry bagus. Sudah dibangun dari jauh-jauh hari, jadi pas syuting udah tinggal akting," beÂbernya.
Habibie sendiri banyak membanÂtu Chelsea untuk lebih mengenal Ilona, cinta pertamanya saat kuliah di Jerman. "Ilona, salah satu yang percaya sama cita-cita Rudy dan mendukung visi misi Rudy," kata Chelsea yang memangÂgil Habibie dengan sebuÂtan Eyang.
Obrolan inÂtensif dengan Eyang Habibie, menjelang proses syuting yang berlangsung selama satu bulan, tak sebatas mengenalkan Chelsea lebih dekat dengan sosok Ilona. Lebih dari itu, ia menangkap kesan Habibie sebaÂgai sosok inspiratif dan genius. ***