Selain ditolak, ia pun sering dikriÂtik para klien karena dianggap tidak cocok bekerja di bidang itu.
"Saya ingat beberapa orang menÂganggap hidung saya terlalu besar atau mata saya terlalu kecil. Saya diÂanggap tidak akan pernah bisa tampil sebagai sampul depan majalah. BuÂkanlah hal yang mudah bagi seorang anak berumur 14 tahun dan bagi saya, mendengarkan kritik seperti itu. Itu membuat saya sangat tidak percaya pada diri sendiri," ungkapnya.
Beruntung, Budchen memiliki ayah yang selalu bisa menguatkan hatinya setiap kali ia menceritakan apa yang dialaminya. "Saya curhat pada ayah saya dan ia selalu memberi semanÂgat. Bilang pada mereka, jika kamu memang mempunyai hidung yang besar dan itu datang bersamaan denÂgan kepribadian yang besar juga. Saat disemangati seperti itu, saya merasa jika saya terus bekerja keras dan memberikan yang terbaik, semuanya pasti akan berjalan baik-baik saja," aku Bundchen.
Dan, pemikiran seperti itulah, ia meÂmutuskan untuk terus mengejar karier modelling-nya. Bahkan, setelah semÂpat mengalami 42 kali penolakan.
"Saya tetap datang ke seleksi model setiap hari tetapi hasilnya sangatlah lamÂban. Penolakan demi penolakan sampai akhirnya, datang kesempatan dari perancang Alexander McQueen yang memberi saya kesempatan pertama jalan di catwalk," beber Bundchen.
"Dari situ, akhirnya datang kesemÂpatan buat saya tampil sebagai sampul depan majalah Vogue di 1999. Saya merasa seperti berada di jalur yang beÂnar. Padahal, saya tidak mengerti apa itu fashion. Saya melihatnya hanya sebagai kesempatan untuk jalan-jalan keliling dunia, mendapatkan uang agar bisa membantu keluarga di rumah!" ***