"Saya senang-senang saja sih dikasihnya apa. Nggak ngerti juga (sampai kulit berwarna cokelat) dan tampil apa adanya saja. Dari awal masuk ke indusÂtri (hiburan) ini saja sulit, maunya Indonesian
look," cetus Tara saat dijumpai
Rakyat Merdeka.
"Saya juga justru pengen anak muda tahu, jadi diri sendiri saja bisa oke. Sedih juga kalau lihat anak muda atau perempuan menyakiti dirinya sendiri untuk orang lain," lanjut Artis Utama Terbaik Festival Film InÂdonesia 2015 ini.
Tara membenarkan bahÂwa kulitnya memang muÂdah berwarna kecoklatan. Apalagi, ia sering jalan-jalan mengunjungi objek wisata di berbagai daerah.
"Saya nggak
tanning. KeÂbetulan sering di bawah terik matahari. Saya kulit wanita Indonesia banget. Jadi kalau kena matahari cepat maÂtang," imbuhnya.
Tara mengungÂkapkan kembali kegemarannya men jelajahi keindahan alam. Dari beberapa destinasi yang sudah ia sambangi, ia sudah jatuh hati dengan pesona alam Tanah Air, terutama Indonesia bagian Timur.
"Indonesia, saya paling suka Flores atau Sumba Timur," ucap bintang film
A Copy Of My Mind dan
3 Srikandi ini.
Tara sempat menghabisÂkan waktu berlibur di pulau nan indah itu.
"Tiga bulan. Waktu itu di Sumba. Panas tapi bagus. Mulai dari warna daerÂahnya hijau banget dan kemerahan. Bagus banget daerah bukit gitu dan savaÂna," cerita Tara antusias.
Masyarakat yang sangat ramah dan kebudayaan yang begitu beragam dan menarik adalah salah satu nilai positif. Tara ingin mempelajari lebih detil anugerah tersebut.
"
Ifeel home. Indonesia itu kulturnya menarik untuk dipelajari. Saya ingin mengeÂnal banyak sejarah Indonesia," tandas dara 25 tahun ini.
Kini, seluruh hati dan waktu dia korbankan untuk pekerjaan yang juga menÂjadi hobinya. Tara merasa totalitas dalam akting meÂmang sangat diperlukan.
"Kalau misalkan saya, seÂtiap film beda-beda emang penampilannya. Memang lagi menciptakan karakter aja," selorohnya.
Saat dijumpai, Tara menÂgubah warna rambut menÂjadi pirang keabu-abuan. Hal itu menurutnya salah satu contoh kecil totaliÂtas. ***