"Kita tidak boleh meluÂpakan bahwa semua fokus pada masalah pengungsian di Eropa ini, tekanan yang palÂing besar masih dirasakan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, setidaknya seÂlama lima tahun terakhir ini," ujar Jolie.
Pernyataan tersebut disamÂpaikan istri Brad Pitt ini di sela-sela kunjungannya ke kamp pengungsian warga Suriah di Libanon, Selasa (15/3). KunÂjungan tersebut juga bertepatan dengan peringatan lima tahun terjadinya perang di Suriah.
Dalam kunjungannya di tengah hujan itu, bintang film
Maleficent dan
Wanted ini bertemu dengan seorang ibu empat anak bernama Khulud yang tinggal di sebuah tenda di Bekaa Valley kawasan Libanon Timur.
Diceritakannya, ibu tersebut lumpuh setelah jadi korban penembakan di Suriah. Jolie begitu tersentuh ketika bertemu wanita tersebut. Menurutnya tidak sekalipun ibu itu mengeÂluh atau berhenti tersenyum, meskipun kondisi kehidupanÂnya memprihatinkan.
"Dia tidak meminta apapun kecuali agar anak-anaknya bisa sekolah dan memiliki kehidupan yang lebih baik," ucapnya. "Saat aku melihat senyumnya dan dedikasinya pada suami dan bagaimana anak-anaknya merawatnya, aku sangat mengaguminya. Mereka adalah pahlawan unÂtukku. Dan aku bertanya pada diriku sendiri, apa yang sudah kita lakukan ketika seorang pejuang seperti ini jadi merasa seperti seorang pengemis," tambah Duta Khusus PBB unÂtuk urusan pengungsi ini.
Meskipun air hujan terus menerpa wajahnya, Jolie tetap dengan berapi-api berbicara kepada media mengenai kondiÂsi para pengungsi Suriah yang ditemuinya. Dia menyampaiÂkan ada 6,5 juta orang terlantar di Suriah dan 4,8 juta lainnya mengungsi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Dan sebagian besar mereka yang terlantar ini adalah wanita dan anak-anak. ***