Namun isi dokumen pengaÂdilan yang dilayangkan Rossi pada Kamis lalu ke pengadilan Los Angeles tersebut, berisi lebih dari itu. Ia mengungkap lebih jauh soal hubungan keduanya selama satu tahun menjalin asmara.
Rossi pertama kali berÂtemu dengan Sheen pada November 2013 dan berhubungan intim demi uang sebesar 10 ribu dolar AS. Setelah perÂtemuan tersebut, keduanya kemudian saling jatuh cinta dan memutuskan unÂtuk bertunangan.
Namun pada 2014, Rossi menemukan sejumlah obat-obatan yang biasa dikonsumsi oleh para pengidap HIV. Kala itu, ia mengaku keceÂwa namun tetap setuju untuk tetap berada di samping Sheen.
Hingga pada Maret di tahun yang sama, Rossi mengungkapkan keÂhamilannya pada Sheen. Kala itu, sang aktor marah dan memintanya untuk menggugurkan kandungan.
"Mr Sheen tak mau darahÂnya (yang sudah positif HIV) mengalir pada tubuh anaknya. Ketika penggugat menolak untuk aborsi, Mr Sheen murka dan menÂgancam akan menendang Brett ke pinggir jalan jika tak melakukan aborsi. Mr Sheen tak mau melaÂhirkan anak retardasi mental," bunyi kutipan dari dokumen pengadilan, dilansir dari
People. Pada akhirnya, Rossi memilih untuk mengabulkan permintaan Sheen karena dibutakan oleh cinta. Namun, segalanya berubah ketika aktor berusia 50 tahun itu memutuskan untuk membatalÂkan pertunangan melalui SMS. Kala itu, Rossi mengaku hampir bunuh diri karena stres.
"Charlie Sheen berniat untuk menjawab semua gugatan yang dilayangkan oleh Scottine Ross (nama asli Brett). Kami yakin Mr Sheen akan memenangkan kasus ini," ujar pengacara Sheen, Martin D Singer. ***