"Aku ingat ketika pria dengan rambut pirang ini berjalan masuk ke ruangan. Saat itu aku berpikir betapa kerennya Paul," kenang artis berusia 34 tahun ini.
Paul Walker meninggal dunia di tengah-tengah produksi film pada November 2013. Jordana merasakan sangat patah hati ketika insiden tersebut terjadi.
"Ia adalah orang yang palÂing luar biasa dan aku terus menerus diingatkan bahwa Paul tak lagi ada di sini. RasÂanya sangat aneh, seperti ada yang salah. Kami sudah menÂjadi keluarga sejak 1999 dan merasa sangat beruntung bisa memiliki satu sama lain. Hal ini yang membuat kami (kru dan pemain) bisa melewati insiden tersebut," lanjutnya.
Selama syuting
The Fast and The Furious, Brewster dikelilingi pria-pria tampan dan mobil-mobil mewahnya. Ternyata, wanita kelahiran Panama tersebut memiliki tipe kesukaannya sendiri.
Ia sama sekali tak menyuÂkai sosok pria tukang pamer. Apalagi ketika melihat pria dikelilingi dengan mobil-mobil mewahnya.
"Kurasa, well, belum lama ini aku mendapatkan masalah dari seorang wartawan yang menulis, 'Jordana tak suka pria dengan mobil mewah'. Itu buÂkan yang sebenarnya kukatakan. Yang kumaksud adalah rasanya konyol ketika para pria bersaing dengan mobil. Aku tak suka dengan sesuatu yang mencolok. Kenapa kau harus melakukanÂnya?" beber Brewster.
Daripada cowok-cowok yang bergaya dengan kemeÂwahan mobilnya, ibu satu anak tersebut lebih tertarik dengan pria yang menunjukÂkan kemampuan hebat dengan mobilnya.
"Ketika seorang pria menÂgendarai mobil yang standar, hal itu malah menunjukkan kau memiliki kemampuan yang heÂbat. Tapi aku sendiri sayangnya tak bisa melakukannya. Aku belum memiliki kesempatan untuk belajar," bebernya.
Jordana Brewster memulai karier dengan berakting di sebuah opera sabun bertaÂjuk
'All My Children' dan
'As the World Turns' pada 1995. Penampilan pertamanya tersebut langsung mendapat pengakuan dari para kritikus drama sehingga dinominasiÂkan di kategori
Outstanding Teen Performer di
Soap Opera Digest Awards 1997.
Kemampuan aktingnya kemÂbali ditunjukkan dalam film rilisan pertama
The Fast and the Furious pada 2001.
"Aku tak begitu pandai meÂnyetir. Aku mendapatkan SIM-ku di film pertama dan sudah lebih baik tapi tetap memerluÂkan sensor. Aku terlalu terbiasa dengan mobilku (pertama) dan kesulitan untuk mengemudi mobil lain," ujar Brewster diselingi tawa. ***