Selang tujuh bulan setelah guÂgatan ke pengadilan, Minaj seÂpertinya bisa bernapas lega. HaÂkim memutuskan meÂnolak guÂgatan tersebut. Hakim PengaÂdilan Negeri Amerika di Atlanta, Harold Murphy setuju bahwa Terrence Davidson, sang hairstyÂlist sebagai penggugat tak meÂÂmiÂliki dasar yang kuat atas klaim pelanggaran hak cipta tersebut.
Dalam tuntutannya, Davidson menyebut telah bekerja sebagai hairstylist Minaj sejak 2012. Selama bekerja untuk pemilik album Pink Friday ini, pria tersebut mengaku telah mencipÂtakan rambut palsu dengan berbagai model yang iconic. Salah satunya wig berwarna kuning neon yang dikenaÂkannya saat MTV Video Music Awards. Davidson juga mendeÂsain wig untuk penampilannya di sejumlah acara dan dalam video klip SuperBass.
Pada 2013, Davidson berÂhenti bekerja sebagai hairstylist Minaj karena ketidakcocokan kontrak untuk sebuah reality show dan lini koleksi wig. Tak berapa lama setelah itu, DaÂvidson menuding Minaj telah telah menduplikat hasil karyaÂnya tanpa seizinnya dan menÂdapat untung besar dari hasil penjualan wig tersebut.
“Davidson kesal karena dia telah kehilangan kliennya yang paling terkenal. Makanya dia mencari cara untuk masuk ke jaringan bisnis yang telah dikembangkan Nicki dan Pink Personality (brand wig Nicki) tanpa keterlibatannya dan mencoba meraup uang dari situ,†ungkap salah satu tim pengacara.
Alasan tuntutan Davidson ditolak, karena hakim menilai ada perbedaan yang signifikan antara wig ciptaan Davidson dan Minaj, baik dari segi desain maupun warna. Hakim juga menganggap tidak ada kesaÂmaan yang akan membuat maÂsyarakat bingung membedakan antara wig yang didesain Nicki dan Terrence. ***
BERITA TERKAIT: