Sekitar mata biru lebam, dilempar kursi sampai kursinya bengkok. Rasti menyebut Eza sang penganiaya.
Tak ingin dicap mengarang cerita atau sekadar mendongkrak pamor, Ardina Rasti memÂbeÂberkan bukti-bukti berupa foto dan rekaman penganiayaan yang dilakukan mantan pacarÂnya, Eza Gionino. Untuk foto, Rakyat Merdeka menÂdapat copy tiga foto dari kapanlagi.com yang memperlihatkan Rasti usai dianiaya.
Pertama, foto Rasti yang matanya tampak biru lebam setelah mendapat pukulan. SelanÂjutnya, foto sebuah kursi bengkok dan dinding yang jebol. Kalau benar, betapa mengeÂriÂkannya Eza waktu penganiayaan terjadi. Foto terakhir, handphone BlackBerry yang rusak parah.
Seorang kerabat Rasti juga membeberkan bukti rekaman yang disebut-sebut rekaman pertengkaran Eza dan Rasti. Rekaman suara tersebut berdurasi 40 menit 30 detik itu direkam dengan mengÂgunakan smartphone iPhone. AwalÂnya, suara terdengar tidak jelas. RasÂti nampak hati-hati meletakkan handpÂhone-nya karena suara Eza tidak terdengar jelas.
Sedangkan untuk bukti rekaman suara, Rakyat Merdeka memperoleh sumber dari kapanÂlagi.com video yang diunggah lewat Youtube. Dalam rekaman itu terdengar beberapa kali Rasti mengingatkan Eza agar tidak menyeleÂsaikan masalah dengan kekerasan fisik. Namun yang terjadi justru kekerasan itu berulang. Tak hanya secara verbal dengan kata-kata, Eza melakukan kekerasan fisik hingga membuat Rasti kesakitan dan merintih di rekaman tersebut (lihat di box INI DIA REÂKAMANNYA).
Hingga kemarin, Eza membantah semua tuduhan Rasti. Ia mengaku tak pernah meÂnyakiti secara fisik. Bahkan soal visum Rasti sebagai bukti penganiayaan, Eza enggan berÂkomentar.
“Sampai detik ini aku nggak tahu (hasil visum) dan no comment aja,†ujar Eza.
Selasa (22/1), Rasti dan Eza sama-sama berÂada di Polres Metro Jakarta Selatan. Rasti menyeÂrahkan bukti baru, sementara Eza menÂjalani wajib lapor. Keduanya sama-sama meÂnyatakan tidak saling bertemu.
Tetapi ada yang menyatakan kalau keÂduanya terlihat sedang berbincang di ruang tunggu. Aldi Firmansyah, pengacara Rasti memÂbantah kabar tersebut. “Nggak ada kok. RasÂti sama sekali nggak ketemuan sama Eza karena secara psikis dia belum mampu,†sangkal Aldi.
Memang setelah menjalani wajib lapor, Eza menyatakan keinginannya agar bisa berÂtemu Rasti. Namun, untuk saat ini Rasti belum siap untuk itu. “Iya Rasti nggak mau ketemu karena takut ngedrop,†tandas Aldi.
Eza dilaporkan Rasti atas tindakan kekeÂrasan. Ia pun dikenakan pasal 335 dan 351 ayat 1 tenÂtang perbuatan tak menyenangkan dan tindak penganiayaan. Pasal itu membuat dia terancam hukuman maksimal 2 tahun penjara.
Meski berstatus tersangka, pesinetron itu belum dibui, hanya wajib lapor. Ini pun sudah membuat Eza terganggu. “Posisi saya makin tersudut. Makin terpojok. Bikin lelah pikirÂan,†aku Eza.
Meski sedang terlibat kasus dan wajib laÂpor, Eza tetap tak melupakan tugasnya seÂbagai peÂsinetron. Ia pun harus pintar-pintar membagi waktu antara kasus tersebut dan syuting sinetÂron. “Ya kalau harus syuting, saya syuting. Itu memang yang harus saya lakukan,†ungkapnya.
NAH, KALO INI PETIKAN REKAMANNYA...
Menit 15.23. (Terdengar Eza menampar Rasti)
Rasti: “Auuw, jangan tampar akuâ€
Eza: “Aku nggak tampar kamu, aku cuman pegang kamu giniâ€
Rasti: “Itu sakitâ€
Eza: “Itu jauh lebih sakit dibandingin batin akuâ€
Rasti: “Tapi kamu nggak boleh nampar akuâ€
Eza: “Aku nggak nampar kamuâ€
Rasti: “Itu tapi kenceng barusan biâ€
Eza: “Sama, kayak kamu bilang kamu nggak nyakitin aku tapi kamu nyakitin perasaan aku. Lebih baik aku jelas kayak gitu daripada kamu pikir kamu nggak nyakitin perasaan aku, lebih sakit mana, ngerti nggakâ€
Rasti: “Tapi itu kan hanya ada di pikiran kamu aja bi...†[Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.