Wajar dilihat dari kedudukan dan status sosial Didi yang tinggi. Eh malah disindir matre...
Sidang lanjutan gugatan cerai Mahardika Soekarno (Didi) dengan Garneta Haruni kembali digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, kemarin. Dalam sidang tersebut, Garneta tampak tak mau memberi kemudahan bagi Didi yang kadung kebelet meminang Jane Shalimar.
Dalam jawaban yang diberikan kepada Majelis Hakim, Garneta berÂsedia diceraikan oleh Didi deÂngan seÂjumlah syarat. Di antaraÂnya meÂminta uang mut’ah dan idah (masa tunggu) sebesar Rp 1 miliar. DaÂlam huÂkum Islam, mut’ah adalah pemÂberian keÂpada wanita yang telah dicerai sesuai dengan kemampuan suami.
“Pihak kami menyampaikan suÂpaya kalau terjadi perceraian, Didi harus menyerahkan uang mut’ah Rp 1 miliar dan uang idah Rp 94,5 juta,†jelas kuasa hukum Garneta, Petrus Bala Pattyona kepada warÂtawan, usai sidang.
Menurut Petrus, nominal angka yang ditetapkan Garneta sudah diÂperhitungkan. Yakni dari biaya hiÂdup sehari-hari serta kerugian artis kelahiran Surabaya 25 Juli 1985 itu jika bercerai nanti. Apalagi, belum resmi cerai, Didi sudah mengganÂdeng mesra Jane Shalimar.
“Karena sesuai status dia (Didi), dan ini dijamin oleh Undang-unÂdang. Buat dia itu kecil lah uang segitu. Idah masa tunggu 100 hari setelah kami hitung-hitung sesuai biaya yang dibutuhkan selama tiga bulan sebanyak Rp 94,5 juta. Ada hitungannya,†tutur Petrus.
Uang tersebut wajib dibayarkan Didi jika ingin bercerai dengan GarÂneta. Hal ini sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Kompilasi HuÂkum Islam meÂnyebutkan bilaÂmana perkawinan putus, maka suami wajib memberiÂkan uang mut’ah yang layak kepada bekas istrinya, baik berupa uang atau benda. Ini sudah diatur, jadi kami pikir layak,†kata Petrus lagi.
Menurut dia, Garneta siap berÂnegosiasi dengan nilai uang yang disyaratkan. Tetapi, dia mengingatÂkan jika uang mut’ah itu hukumnya wajib. Karena jika tidak dibayar, berÂarti tidak ada perceraian.
“Bisa ditawar, tapi masa ditawar. Nggak boleh nawar lah. Orang beÂgitu masa nawar, malu lah kalau naÂwar. Karena selama ini dia bicara sudah habis uang miliaran, beÂsarnya sesuai keduÂdukan suami,†ucap Petrus.
Tidak hanya uang, Garneta juga meminta bagian dari rumah yang dianggapnya sebagai harta bersama ketika masih akur dengan cucu Bung Karno itu.
“Rumah di Cilandak itu masuk ke dalam harta bersama. Rumah itu kan dihibahkan oleh orangtua ke Didi dan diperoleh dari hasil perÂkawinan, sudah menikah diberiÂkan,†kata Petrus.
Sedangkan kuasa hukum Didi, Sapta Simon menganggap perminÂtaan bintang film Affair dan Enak Sama Enak itu adalah hal yang berlebihan.
“Uang mut’ah itu berlebihan seÂkali. Selama ini Neta itu kan yang menafkahi Didi juga. Itu bisa dibiÂcarakan. Tapi kalau sampai dikalÂkuÂlasikan jumlahnya, masuk akal tidak angkanya,†kata Simon.
Namun begitu, Didi berjanji akan memberikan uang mut’ah meski jumlahnya tidak sebesar yang diÂminta. “Bukan masalah keduÂdukan atau status sosialnya Didi. Akan diberikan, tapi besarannya tidak seperti itu,†ucap Simon.
Sedangkan pengacara Didi lainÂnya, Gustab Malembout, menyindir Garneta sebagai wanita yang maÂterialistis. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.