Hampir sama dengan tokoh Zahrana yang dimainkan dalam film Cinta Suci Zahrana, Meyda Safira sejatinya juga sosok yang sukses dalam berkarier. Dari peÂmeran pembantu di film Ketika Cinta Bertasbih dan Dalam MihÂrab Cinta, di film terbarunya itu ia langsung jadi pemeran utama.
Secara akademis pun ia tak kalah. Meyda baru saja lulus dari Teknik Lingkungan Itenas BanÂdung dan berencana melanjutkan S2 bidang yang sama. Namun soal jodoh, seperti halnya tokoh yang dia perankan, Meyda pun belum menemukan yang tepat. Ia sendiri mengakui dirinya tidak terlalu mencari, dan lebih memasrahkan pada Allah.
“Saya percaya jodoh itu indah pada waktunya. Jadi saya hanya berusaha dan memoÂhon pada Allah, mudah-mudahan dibeÂrikan yang terbaik,†tuturnya press screening film Cinta Suci Zahrana, baru-baru ini.
Meyda tidak ingin menetapkan target tertentu. Menurutnya, jika nantinya target yang ia tetapkan tidak tercapai, justru akan membuatnya kecewa. Karena itu, ia memilih terus berdoa pada Allah.
“Sekarang mungkin belum dikasih aja. Saya kan hanya wayang, Dalangnya belum menggerakkan,†imbuhnya.
Lagipula, orang tuanya pun santai, tidak pernah menanyakan waktu menikah pada Meyda. Sebenarnya, jika mau jujur, ada beberapa laki-laki yang terbilang dekat dengan perempuan berjilbab itu.
“Ada beberapa, tapi nikah kan sekali seumur hidup. Kita boleh meneliti siapa calon kita. Apakah agamanya baik, apakah sesuai karakter kita. Karena sebagai perempuan, saya ingin imam yang baik,†ujarnya kalem.
Meyda mengakui, dirinya memang memiliki beberapa kriteria untuk jodohnya kelak. Apa saja kriteria itu? “Beriman, berÂtanggung jawab, berilmu. Dia harus mamÂpu membimbing saya ke jalan yang lebih baik,†tegasnya sambil tersenyum. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.