RMOL. Dalam keadaan duka keÂhiÂlaÂngan sang nenek tercinta, RiÂhanna tak bisa membatalkan jadÂwal panggungnya di SweÂdia. KaÂrena memaksakan diri, penonÂton pun protes dengan aksi RiÂhanÂna yang dianggap berantakan.
Rihanna tampil di acara taÂhunan Peace and Love FesÂtival, akhir pekan lalu. PeÂnamÂpilan tersebut berlangsung beÂbeÂrapa jam setelah Rihanna tahu sang nenek tercinta tutup usia.
Dara asal Barbados itu tamÂpil 45 menit terlambat dari jadÂwal yang seharusnya. PeÂnamÂpilannya pun tak prima. Di beÂberapa lagu, Rihanna meÂmiÂlih lipsync sementara ketika berÂnyanyi live suaranya kacau.
Para penonton pun protes leÂwat twitter. Mereka yang sudah menanti penampilan Rihanna memilih untuk pulang keÂtimÂbang terus menyaksikan aksi pelantun hit We Found Love itu hingga akhir. Rihanna seperti sedang tidak dalam keadaan sadar di atas panggung.
“Sangat tidak suka Rihanna begitu. Seperti sedang terÂpeÂngaÂruh narkoba di depan ribuan anak-anak dan remaja. Ini meÂmaÂlukan,†kicau seorang fan.
Rihanna makin memÂperÂburuk aksinya lewat sebuah lagu yang salah alamat. RiÂhanna mempersembahkan lagu Redemption Song untuk para korban pembunuhan yang diÂlakukan Anders Behring Beivik di Oslo, Norwegia. Namun Rihanna sepertinya salah sangÂka, karena ia tampil di Swedia, bukan di Norwegia.
“Catatan untuk Rihanna. Borlange itu bukan Oslo dan tidak ada yang terbunuh oleh Breivik di sini. Tapi terima kasih dia telah datang,†sindir fan yang kesal.
Rihanna sendiri telah mengÂunggah sejumlah foto neÂnekÂnya, Clara ‘Dolly’ Bratwaite ke twitÂter. “Selamat tinggal graÂngran DOLLY, istirahat lah yang teÂnang di sana,†tulisnya. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.