RMOL. Sebagai artis, Diana Puspita sadar akan tuÂgasnya. Yakni sebagai penghibur. Ia sangat seÂnang jika bisa memuaskan para kliennya. Ada perasaan bangga ketika dirinya sukses jadi binÂtang iklan. “Saya senang memuaskan para klien. Apalagi kita udah dipilih, jadi ya harus makÂsimum dong kerjanya. Harus bisa meÂmuaskan semua pihak,†ujarnya.
Sedangkan untuk dunia akting seperti film, bungsu dari empat bersaudara itu harus meÂmuaskan sutradara terlebih dahulu. Jika sang sutradara merasa puas dengan aktingÂnya, maka Diana yakin akan bisa memuaskan seÂluruh penonton filmnya.
“Pokoknya kita harus bekerja maksimal dan profesional. Harus bisa memuaskan semua pihak,†ujar bintang Pocong VS Kuntilanak ini.
Meski demikian, Diana masih pikir-pikir jika ditawari lagi main film horor. Khususnya yang banyak menjual sensualitas dan keseksian tuÂbuh. Ia mengaku tak terbiasa mengumbar tubuh sendiri dalam peran-peran yang “panasâ€.
“Saya emang nggak bisa sensual atau yang seksi-seksi gitu kali. Lagian dari dulu kan saya juga udah punya pasar sendiri. Jadi saya nggak mau melenceng dari situ, nanti malah dianggap banting setir,†jelasnya.
Untuk saat ini, Diana merasa masih dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Ia juga tak ingin salah langkah dengan berperan yang “macam-macamâ€.
“Sejauh ini sih image yang terbentuk di masÂyarakat saya ini nice people. Kalau berperan mungkin jadi orang yang tertindas, atau juga kalau di sinetron perannya suka yang proÂtaÂgonis. Jadi nggak mau yang macem-macem deh,†tambahnya.
Kalaupun harus beradegan seksi, presenter infotainment ini punya banyak syarat. MisalÂkan, harus menggunakan two pieces, harus sesuai dengan lokasinya di mana. “Nggak mungkin dong kaÂlau adegan begitu nggak ada connecting-nya, menÂÂdingan bikin film porno aja sekalian,†cetusnya. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.