Jangan Dibui, Cukup Masuk Rehabilitasi

Heboh Artis Pake Narkoba

Minggu, 27 Maret 2011, 00:26 WIB
Jangan Dibui, Cukup Masuk Rehabilitasi
Femmy-Nina-Olga-Jane
RMOL.Jagat hiburan kembali dihebohkan dengan penangkapan selebriti karena kasus narkoba. Kurang dari sebulan, polisi menangkap Iyut Bing Slamet, Yoyok “Padi” serta duo personel Kangen Band, Andhika dan Izzy. Polisi mensinyalir, masih ada 23 artis yang diincar karena pake narkoba. Berikut pendapat sesama artis menyikapi rekan-rekannya yang memakai narkoba.

Femmy Permatasari, Sering Ditawari Narkoba

Lingkungan memang sangat penting dan berpengaruh besar. Aktris Femmy Permatasari pun berusaha menyikapi lingkungan dengan memperkuat iman. Meski di sekelilingnya merokok, hingga kini Femmy tak pernah menyentuh rokok.

“Jangankan narkoba, rokok saja saya nggak. Coba lihat siapa sih artis yang nggak merokok? Hampir semuanya merokok, tapi saya punya prinsip nggak mau menyentuh barang yang bisa merusak badan dn kesehatan. Saya mau tetep cakep, tetap seksi, tetap bugar. Padahal sejak ABG saya sudah jadi artis,” tutur ibu dua anak ini semangat.

Femmy mengakui, selama puluhan tahun berkarier, banyak yang menawarinya narkoba. Apalagi dunia artis rentan dengan godaan dan identik dengan pesta.

“Saya nggak mau munafik kalau ditawarin itu pasti pernah. Tapi saya punya prinsip, saya nggak mau mengkonsumsi barang yang bisa merusak tubuh,” ujarnya.

Artis berdarah Tionghoa ini masih kebanjiran order bermain sinetron stripping. “Coba kalau saya merokok atau narkoba? Pasti wajah saya lesu, tubuh saya kurus kerempeng, dan saya nggak bisa tetap main sinetron. Saya nggak mudah tergoda,” katanya.

Femmy mengimbau, bagi artis-artis muda untuk tahan iman dan menjauhi lingkungan yang tidak menguntungkan.

“Kita memang berteman, tapi kalau tahu dia pke narkoba lebih baik menjauh. Apalagi artis itu menjadi sorotan publik. Sebenarnya bukan saja soal narkoba, tapi juga sikap dan kelakuan kita berdampak ke publik,” tutup Femmy.

Nina Tamam, Bandarnya Dong Yang Dipenjara

Bagi penyanyi Nina Tamam, orang yang terjerat narkoba sebaiknya tidak penjara. Menurut perempuan bernama lengkap Nuraini Sukoningrum Tamam itu, pengguna narkoba adalah korban dari para pengedar dan bandar narkoba.

“Pengguna sebaiknya direhabilitasi dan yang dipenjara itu bandarnya. Aku percaya banget, setiap orang pasti ada khilafnya, nggak mungkin nggak. Tapi levelnya beda, nah mereka itu khilafnya dengan menggunakan drugs itu,” kata Nina kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut perempuan kelahiran Surabaya, 29 Maret 26 tahun silam ini, cara terbaik untuk melepaskan pengguna dari narkoba adalah dengan memutus jalur narkoba dari bandar ke pengguna.

“Cari tahu dulu penyebabnya kenapa mereka tertarik pakai narkoba itu, lalu diputus jaringan dari pemasoknya. Untuk yang belum pakai ya jangan pernah nyoba, akan sangat bodoh kalau kita tetap ngelakuin hal yang sama buruknya,” kata bekas group vokal Warna itu.

Dikatakan Nina, untuk yang sudah telanjur menggunakan narkoba, akan sulit merehabilitasinya. Cara terbaik adalah dengan berhenti menkonsumsi narkoba. “Memang agak susah, tapi mau nggak mau harus distop dari pemasoknya, diputus dari lingkungan pemakainya, itu jalan satu-satunya. Dia nggak boleh hang-out lagi sama teman-teman yang pemakai,” urai Nina.

Menurut Nina, Pemerintah juga nggak bisa berbuat banyak. Karena itu, pencegahan harusnya dimulai dari keluarga.

Nina berharap, pemerintah serius dalam upaya meberantas peredaran narkoba. Dia meminta pemerintah menangkap para bandar dan pengedar narkoba.

“Semoga aparat hukum bisa menangkap bandar dan pengedarnya. Tapi yang bisa ikut menangulangi dimulai dari kepedulian lingkungan. Diputus dari lingkungannya, dibawa ngungsi keluar pulau, bebas bersih, sampai Jakarta nggak boleh berhubungan lagi,” urainya.

Olga lidya, Pemakai Hanya Korban

Pembawa acara Olga Lidya mengingatkan, siapapun jangan sampai berurusan dengan narkotika. Kalau sudah kecanduan narkoba, katanya, susah berhenti.

“Kalau belum jangan mulai. Karena kalau udah nyoba sekali ribet. Yang sudah telanjur menggunakan, ya harus berhenti. Karena saya melihat nggak akan ada ujungnya,” ungkap Olga, kepada Rakyat Merdeka beberapa waktu lalu.

Olga heran masih ada orang yang menggunakan narkoba demi kesenangan. Padahal, efek yang dirasakan sangat besar.

“Keluar dari situ bukan perkara gampang. Karena secara fisik juga badan kita pasti nagih, jadi butuh disiplin yang sangat kuat,” tukasnya.

Tapi bagi yang sudah menjadi korban narkoba, menurut Olga, jangan diperlakukan sebagai kriminal. Sebab, pengguna narkoba adalah korban.

“Buat saya, pengguna itu adalah korban. Ya harus masuk rehabilitasi, memang mahal. Tapi kalau masuk penjara itu tidak menyelesaikan masalah sama sekali,” katanya.

Di banyak negara, Olga mencontohkan, pengguna narkoba masuk rehabilitasi. Hukuman penjara, bukan pada penggunanya, melainkan pada pengedarnya.

“Saya pikir penegakan hukum memang harus lebih tegas, dalam arti peredarannya harus dikendalikan. Aparat penegak hukumnya juga harus lebih steril, jangan sampai tercemar oleh oknum yang juga ikut mendukung peredaran ini,” pungkasnya.

Jane Shalimar, Jangan Dekati Pemakai

Jane Shalimar mengaku memiliki banyak teman yang kecanduan narkoba. Tapi janda satu anak ini tak mau terlalu akrab dengan orang-orang yang memiliki kehidupan tidak beres.

“Aku bergaul dengan berbagai kalangan. Banyak teman yang pemakai, tapi aku nggak mau terlalu dekat,” kata Jane.

Saat bergaul, Jane selau berusaha melihat situasi dan kondisi. Ia sadar, banyak godaan dari teman-temannya untuk memakai narkoba.

“Kita harus tahu situasi teman-teman yang jelas-jelas pemakai atau pengguna. Kalau ngumpul jangan terlalu akrab. Kalau misalnya di tempat itu lagi pada make, mendingan langsung pergi, bisa bahaya,” tutur Jane memberikan tips untuk teman-temannya yang berada di situasi tersebut.

Jane pun mengaku serba salah jika harus memberikan solusi kepada teman-teman sesama artis. Kekasih Iko Uwais ini tak mau disebut sebagai orang yang menggurui.

“Serba salah juga. Nanti kayak makan buah simalakama. Tapi kita harus sembuh dari kesadaran diri sendiri. Karena banyak contoh yang udah ditangkap. Kalau belum ditangkap, itu dikasih kesempatan untuk berubah, jangan sampai menyesal,” tutur Jane.

Sadar berada di lingkungan yang rentan dengan narkoba, Jane pun mewanti-wanti rekannya agar berhati-hati jika ditawari narkoba. “Aku bilang, segala sesuatu ada risiko untuk ditanggung sendiri. Jangan mempermalukan keluarga. Daripada uang habis nggak karuan, lebih baik fokus ke hobi aja,” pungkas Jane. [RM]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA