Emiten udang beku itu dalam aksi Initial Public Offering (IPO)-nya, berhasil mencapai kenaikan 16 persen dari harga penawaran.
ISEA melepas 290 juta saham baru di harga Rp250 per saham dengan total perolehan dana IPO sebesar Rp72,5 miliar. Manajemen ISEA mengatakan, perolehan itu akan digunakan sebagai modal kerja dengan rincian sebanyak 90 persen untuk pembelian bahan baku, 5 persen untuk biaya penjualan dan pemasaran, 4,85 persen untuk biaya perawatan dan utilitas, dan 0,15 persen untuk biaya keperluan kantor.
Perseroan menjanjikan pembagian dividen tiap tahun sebesar 30 persen dari laba bersih. Hal itu mendongkrak minat investor terhadap saham ISEA, dan berhasil mencatat oversubscription atau kelebihan permintaan sebanyak 12,9 kali.
Indonesia sebagai negara maritim memiliki peluang yang sangat besar untuk melakukan ekspansi perdagangan produk hasil perikanan di pasar dunia. Ekspor udang telah menjadi kontributor utama dalam total nilai ekspor produk perikanan nasional.
Selama periode Januari-Juni 2023, ekspor perikanan Indonesia mencapai sekitar 2,8 miliar Dolar AS, dengan udang sebagai komoditas utama yang diekspor, terutama ke Amerika Serikat (70 persen) dan Jepang (19 persen).
PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) akhirnya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEl) pada hari ini, Senin (8/7). 
BERITA TERKAIT: