Hal itu disampaikan oleh pengamat pertanian Khudori tentang tingginya harga beras.
Dia mencontohkan negara India yang telah membatasi ekspor beras basmati ke seluruh dunia yang berdampak naiknya harga beras dunia terutama beras basmati.
"Dinamika global yang tercermin dari kebijakan negara-negara eksportir beras yang cenderung restriktif. Salah satunya India. India pada 20 Juli lalu menutup ekspor beras non-basmati. Dampaknya, harga beras di pasar dunia naik," kata Khudori kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/3).
"Negara-negara yang selama ini tergantung pada beras impor dari India terkena dampaknya," sambungnya.
Indonesia sendiri, kata Khudori, yang mendapatkan impor beras dari India malah diberi beras yang kurang bagus.
"Indonesia impor dari India sebagian besar dalam bentuk beras patahan (
broken rice), yang sebenarnya tidak bakal terdampak langsung oleh kebijakan India," jelasnya.
Dengan adanya kebijakan restriktif oleh negara-negara eksportir, membuat harga beras di pasaran semakin tinggi.
"Tapi sentimen ini ke mana-mana. Dampak tidak langsungnya, harga beras impor di pasar dunia makin mahal," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: