Berbicara saat membuka GPM di Lapangan Pasar Lama, Kota Timika pada Kamis (23/11), Arief mengatakan bahwa Mimika menjadi salah satu kabupaten yang paling aktif melaksanakan GPM.
"Bapanas berikan penghormatan yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Mimika karena sangat konsisten dalam mengadakan GPM. Disini adalah salah satu kabupaten yang paling aktif melaksanakan GPM," kata Arief, seperti dikutip dari situs Bapanas, Jumat (24/11).
Sebelumnya Arief juga memastikan bahwa saat ini stok beras di kabupaten tersebut masih aman.
"Sampai di Timika, tadi langsung ke Gudang Bulog, memastikan beras untuk Mimika, semuanya selalu tercukupi," ujarnya.
Menurut Bapanas, GPM di Timika sampai hari ini telah terlaksana sebanyak 26 kali. Operasi pasar melalui program tersebut dilakukan sebagai upaya menekan harga pangan di tingkat konsumen.
"Saya pernah tinggal di Timika selama 4 tahun, sehingga saya bisa merasakan saudara-saudara disini memang sangat memerlukan bahan pangan pokok. Jadi khusus untuk Bulog disini, stok CBP (cadangan beras pemerintah) tidak boleh kurang dari 1.000 ton," kata Arief.
"Dengan itu, kita pastikan produk-produk seperti beras, selalu ada di GPM sepanjang tahun," ujarnya.
Saat ini stok CBP di Timika mencapai 460 ribu kg dan beras komersial terdapat 123 ribu kg. Rencana masuk stok CBP yang akan dipergunakan untuk bantuan pangan beras dan operasi pasar ada 2,6 juta ton.
Bulog Timika juga menyerap beras dari Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan sebanyak 100 ton. Dalam distribusi bantuan pangan beras di Papua Tengah, sampai 22 November telah terpenuhi 5.268.040 kg dari total alokasi sampai November ini 7.216.170 kg.
Upaya Pemerintah Kabupaten Mimika yang secara konsisten melaksanakan program Gerakan Pangan Murah (GPM), mendapat apresiasi dari Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo. 
BERITA TERKAIT: