Pencapaian tersebut disampaikan Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO), John Chen dalam peringatan Hari Nasional Republik China (Taiwan) yang ke-112 di Hotel Borobudur, Jakarta pada Senin (10/10).
"Meskipun terjadi pandemi dan kemerosotan ekonomi global, perekonomian Taiwan masih tumbuh 2,45 persen pada 2022," ujar John Chen dalam pidatonya.
Dalam penjelasannya, Kepala TETO itu memaparkan bahwa Taiwan telah memanfaatkan kehebatan teknologi di sejumlah bidang, seperti teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kecerdasan buatan (AI), semikonduktor, manufaktur pintar, energi terbarukan, pertanian, hingga bioteknologi, yang telah menjadi kekuatan pendorong bagi ekonomi global.
Meskipun demikian, Taiwan tidak luput dari berbagai tantangan global seperti inflasi, penurunan ekonomi, kerawanan pangan, perubahan iklim, bencana alam, dan ketegangan geopolitik di seluruh dunia.
Berdasarkan catatan Allianz Global Wealth Report 2023, Taiwan menduduki peringkat ke-5 di antara negara-negara terkaya di dunia, di mana rata-rata kekayaan bersih setiap orang Taiwan pada 2022 mencapai sekitar 149.500 dolar (Rp 2,3 miliar).
Tingkat ketahanan Taiwan dalam bidang ekonomi itu telah membuat negara pulau itu pernah disebut sebagai negara kecil yang memiliki bangsa besar.
Selanjutnya, Kepala TETO menyebut bahwa Taiwan akan menerapkan kebijakan Six Core Strategic Industries yang diadopsi pemerintah untuk memperkuat posisi global Taiwan.
"Ketangguhan Taiwan akan mengatasi tantangan yang ada dan memainkan peran penting dalam pemulihan dunia pascapandemi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
.jpeg)
Di tengah ketidakstabilan global yang terus berlanjut, Taiwan justru menujukkan ketahanan ekonomi yang tinggi, dengan mencatat pertumbuhan sebesar 2,45 persen pada 2022. .jpeg)
(1).jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
BERITA TERKAIT: