Luhut mengungkapkan, sesuai penugasan, pihaknya akan mengambil alih proyek untuk dievaluasi. Termasuk, di daÂlamnya mengkaji kemungkinan penambahan jalur hingga ke Kertajati.
"Jakarta-Bandung mungkin sampai Kertajati. Karena kalau sudah sampai di situ, mungkin akan lebih
reasonable cost-nya," ungkap Luhut di Kantor KemenÂterian Koordinator bidang PerÂekonomian, Jakarta, kemarin.
Meski begitu, Luhut mengaku belum bisa membeberkan renÂcana evaluasi tersebut lebih dalam. Karena, dirinya baru mendapatkan perintah tersebut belum lama. "Saya belum tahu, tapi saya udah diperintahkan Presiden dengan Pak Tom LemÂbong dan Bu Rini Soemarno untuk evaluasi mengenai ini. Saya belum tahu. Baru diperinÂtah kemarin," jelasnya.
Luhut menuturkan, pihaknya diberi waktu satu hingga dua bulan untuk mengindentifikasi kendala yang terjadi di lapangan. Presiden ingin jika ada kendala bisa segera diatasi agar proyek bisa dilanjutkan.
Selain membenahi proyek kereta cepat, Luhut menambahÂkan, pihaknya juga sedang fokus menyelesaikan proyek-proyek yang sudah dikerjakan pada taÂhun 2017. Seperti penyelesaian Light Rail Transportation (LRT), proyek Pelabuhan Patimban hingga penyelesaiannya proyek Bandara International KertaÂjati di Majalengka. Tak hanya itu, pihaknya juga menangani masalah limbah yang terjadi di Sungai Citarum.
Seperti diketahui, proyek ini dikerjakan PT Kereta Cepat InÂdonesia China (KCIC). Peletakan batu pertama proyek ini langsung dilakukan oleh Presiden pada 21 Juni 2016 lalu. Namun sayang, progresnya berjalan lambat.
Dalam sejumlah kesempatan, Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan mengungkapÂkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terkendala proses pembebasan lahan. ***
BERITA TERKAIT: