Berita

Salah satu dekorasi Natal di Dubai (Tangkapan layar siaran YouTube The Hindu)

Dunia

Natal di Dubai jadi Cermin Toleransi dan Keberagaman

KAMIS, 25 DESEMBER 2025 | 09:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Warga masyarakat di Dubai, Uni Emirat Arab kembali merayakan Natal dengan penuh sukacita tahun ini.

Di Dubai, Natal bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga simbol hidup berdampingan di kota yang dihuni lebih dari 200 kebangsaan. Bagi banyak warga dan pendatang, perayaan tahunan umat Kristiani ini identik dengan nilai universal, yaitu keluarga, kemurahan hati, dan saling menghormati lintas budaya.

“Bisa merayakan Natal bersama orang-orang dari berbagai kebangsaan dan agama memberi saya kesempatan berbagi tradisi kami dengan mereka yang mungkin belum mengenalnya,” ujar Vedrana Milic, warga Dubai keturunan Bosnia, dikutip dari Arab News, Rabu, 25 Desember 2025.


“Setiap agama punya keindahan masing-masing, dan mempelajari tradisi orang lain itu sungguh bermakna," ujarnya.

Nuansa Natal terasa di berbagai sudut Dubai, dari pusat perbelanjaan hingga pantai. Bagi banyak orang, keistimewaan Natal di Dubai adalah karena perayaannya tidak terasa sendirian.

“Merayakan Natal di Dubai terasa sangat spesial karena kamu tidak merayakannya sendirian. Kota ini ikut merayakannya bersamamu,” kata Leanne Farah, warga keturunan Palestina.

Menurutnya, suasana ini mirip dengan bagaimana keluarganya merayakan Ramadan bersama teman-teman lintas agama.

Hal serupa dirasakan Marina Gamil, warga asal Mesir. “Rasanya luar biasa bisa merasakan semangat Natal sepenuhnya di negara yang mayoritas penduduknya bukan Kristen. Justru itu membuat Natal terasa lebih bernilai dan istimewa,” ujarnya.

Perayaan Natal di Dubai juga diwarnai beragam tradisi dari seluruh dunia. Acara makan bersama, bertukar hadiah, hingga hidangan khas dari berbagai negara menjadi bagian tak terpisahkan.

“Saya ingat Natal keluarga sejak kecil selalu terasa internasional. Ada makanan dari berbagai negara dan kami merayakannya bersama orang-orang dari banyak latar belakang,” kenang Emilene Parry, warga Inggris yang tumbuh di Dubai.

Bahkan bagi mereka yang bukan Kristen, nilai Natal tetap terasa relevan. “Saya rasa kita tidak harus menjadi Kristen untuk menghargai nilai utamanya: kebersamaan dengan keluarga dan teman,” kata Saif Ansari.

“Yang penting juga adalah menghormati makna religiusnya. Pada akhirnya, kita punya lebih banyak kesamaan daripada perbedaan," ujarnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya