Berita

Muhammad Chusnul (rompi oranye) dipamerkan KPK kepada media saat rilis pengungkapan kasus korupsi proyek pemeliharaan jalur kereta, Senin, 15 Desember 2025. (Foto: RMOL/Jamaludin Akmal)

Hukum

KORUPSI JALUR KERETA

Muhammad Chusnul Resmi Tersangka, Terima Rp12 Miliar dari Lurah dan Rekanan Lain

SENIN, 15 DESEMBER 2025 | 20:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Bau busuk korupsi di tubuh Kementerian Perhubungan kembali tercium. Seorang pejabat Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) resmi ditetapkan tersangka dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Duit haram yang diduga mengalir ke kantong pelaku Rp12 miliar.

"Setelah dilakukan serangkaian kegiatan penyelidikan dan penyidikan, berdasarkan kecukupan alat bukti, KPK kembali menetapkan tersangka dan melakukan penahanan terhadap satu orang tersangka," kata Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin malam, 15 Desember 2025.

Tersangka dimaksud adalah Muhammad Chusnul. Ia menjabat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Utara atau BTP Kelas I Medan pada 2021-2024.


Saat ini Chusnul tercatat sebagai Inspektur Prasarana Perkeretaapian Ahli Muda di Direktorat Prasarana Perkeretaapian. Tersangka langsung dijebloskan ke tahanan selama 20 hari pertama, terhitung 15 Desember 2025 hingga 3 Januari 2026, di Rutan Cabang KPK, Jakarta Timur.

Sebelumnya, KPK juga telah menahan dua tersangka lain, yakni Muhlis Hanggani Capah, PPK BTP Medan periode 2021?"Mei 2024, serta Eddy Kurniawan, wiraswasta yang juga Komisaris PT Tri Tirta Permata.

KPK mengungkap, sejak awal 2021 Chusnul diduga mengatur pemenang lelang proyek pembangunan jalur Bandar Tinggi?"Kuala Tanjung dan Kisaran?"Mambang Muda. Penentuan rekanan dilakukan sendiri oleh dia berdasarkan perusahaan langganan yang sudah lama bermain di lingkungan BTP.

Salah satu perusahaan yang kerap dimenangkan adalah milik Dion Renato Sugiarto. Dion bahkan ditunjuk sebagai 'lurah', bertugas mengumpulkan dan mengoordinasikan setoran dari para rekanan untuk Chusnul.

Sebelum lelang digelar, Chusnul disebut lebih dulu mengumpulkan calon pemenang di Semarang. Di sana, ia membeberkan pembagian paket proyek hingga skema pekerjaan lintas tahun agar para rekanan tidak saling sikut.

Tak berhenti di situ, Chusnul juga membocorkan Harga Perkiraan Sementara (HPS) dan spesifikasi teknis proyek kepada rekanan tertentu, sehingga mereka mulus memenuhi syarat lelang. Saat proses berjalan, Chusnul berkoordinasi dengan Pokja agar perusahaan yang sudah ditunjuk mendapat perlakuan khusus.

Akibat praktik kotor ini, Chusnul diduga mengantongi total Rp12 miliar selama menjabat PPK. Rinciannya, Rp7,2 miliar dari Dion Renato Sugiarto sepanjang September 2021 hingga April 2023, serta Rp4,8 miliar dari rekanan lainnya.

Atas perbuatannya, Chusnul dijerat Pasal 12 huruf a atau b, atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 juncto UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dan, KPK memastikan pengusutan tak berhenti di nama Chusnul.

"Siapa pun yang terlibat akan kami kejar," tegas Asep.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya