Berita

Kericuhan di Tanzania. (Foto: Reuters)

Dunia

Pemilu Berdarah di Tanzania Telan Korban Jiwa Hingga 700 Orang

MINGGU, 02 NOVEMBER 2025 | 00:23 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sekitar 700 orang dilaporkan tewas dalam gelombang demonstrasi pemilu di Tanzania yang memuncak pada Jumat, 31 Oktober 2025 waktu setempat.

Angka itu disampaikan partai oposisi Chadema sebagai akumulasi aksi protes yang berlangsung selama dua hari sejak Rabu, 29 Oktober 2025.

“Jumlah kematian di Dar es Salaam sekitar 350 dan di Mwanza lebih dari 200. Ditambah korban dari wilayah lain di seluruh negeri, totalnya sekitar 700 orang,” kata Juru Bicara Chadema, John Kitoka, dikutip AFP pada Sabtu, 1 November 2025.


Hingga kini, angka tersebut belum dapat diverifikasi secara independen. Namun, seorang sumber keamanan serta diplomat di Dar es Salaam juga menyebut jumlah korban mencapai ratusan orang.

Sebelumnya, Tanzania diguncang aksi besar-besaran setelah pemilu pada 29 Oktober yang memilih presiden, anggota parlemen, hingga dewan lokal. Proses demokrasi itu dituding sarat kecurangan untuk mengamankan kemenangan Presiden Samia Suluhu Hassan serta partainya, Chama Cha Mapinduzi.

Dua kandidat oposisi disebut didiskualifikasi, membuat Hassan hanya menghadapi 16 kandidat dari partai kecil yang minim kampanye. Kondisi itu memicu kemarahan publik yang menilai pemilu tak bebas dan tidak adil.

Protes pun meluas ke berbagai kota, termasuk Dar es Salaam. Aparat polisi dan militer dikerahkan untuk membubarkan massa. Pemerintah juga menerapkan jam malam, membatasi akses media sosial, hingga memblokir internet.

Direktur Regional Amnesty International untuk Afrika Timur dan Selatan, Tigere Chagutah, mengecam keras tindakan represif aparat terhadap warga.

“Risiko eskalasi lebih lanjut sangat tinggi. Kami mendesak polisi untuk menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan yang tidak perlu dan berlebihan terhadap para pengunjuk rasa,” ujarnya.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya