Berita

Ilustrasi air pegunungan (Artificial Inteligence)

Bisnis

Soal Sumber Air Pegunungan, DPR Ingatkan Jangan Korbankan Jutaan UMKM Jabar

JUMAT, 31 OKTOBER 2025 | 13:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Polemik mengenai asal-usul air baku yang digunakan oleh Aqua masih terus bergulir. Polemik ini mencuat setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), meragukan klaim air pegunungan dan menuding perusahaan menggunakan 'air bor'.

Menyoroti hal itu, Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), segera menepis tudingan tersebut dengan bersandar pada kekuatan data ilmiah resmi negara.

Pria yang akrab disapa BHS ini menegaskan bahwa klaim Aqua bukan sekadar iklan, melainkan hasil validasi dari lembaga riset kredibel. Ia mengutip riset yang melibatkan Pusat Aplikasi Teknologi Isotop Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama pakar hidrogeologi dari UGM dan ITB. Hasil penelitian ini secara definitif menunjukkan bahwa sumber air Aqua adalah air pegunungan.


Menurut BHS, meragukan sumber air ini sama saja dengan meragukan kredibilitas institusi negara yang telah menerbitkan izin resmi, mulai dari Izin Pengambilan Air Tanah (SIPA) dari Badan Geologi hingga sertifikasi SNI dan BPOM.

Di luar aspek perizinan, BHS juga menyoroti peran Aqua dalam menumbuhkan ekonomi, khususnya di Jawa Barat. BHS mengungkapkan fakta bahwa Aqua secara rutin menyetorkan Rp600 juta per bulan kepada PDAM (BUMD Provinsi), meskipun perusahaan tidak mengambil air dari jaringan PDAM.

Data mengenai Aqua menyetor Rp600 juta per bulan kepada PDAM Subang terungkap dan menjadi sorotan publik saat KDM, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik Aqua di Subang dan kemudian menggelar pertemuan klarifikasi dengan pihak Aqua dan PDAM Subang pada akhir Oktober 2025.

BHS juga menyoroti  jaringan pipa air PDAM di Jawa Barat yang belum diperluas sehingga saat ini cakupannya baru mencapai 25 persen masyarakat. Keadaan inilah yang memaksa rakyat Jawa Barat bergantung pada air kemasan, sekaligus menumbuhkan jutaan UMKM penjual Aqua. 

“Dari 67 juta UMKM di Indonesia, 70 persennya itu jualan air kemasan," ungkapnya. 

Jika kemudian ada pernyataan yang keliru, bisa saja UMKM-UMKM yang menjual AMDK, dalam hal ini Aqua, yang ada di Jawa Barat hancur semua.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya