Berita

Ruang Baru bagi Sneakers Culture di Bandung (Foto: Atmos Indonesia)

Bisnis

Dari Tokyo ke Kota Kembang: Ruang Baru bagi Sneakers Culture di Bandung

KAMIS, 30 OKTOBER 2025 | 11:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bandung sudah lama diakui sebagai salah satu pusat utama budaya sneakers di Indonesia. Di kota ini, sepatu kets bukan sekadar alas kaki, melainkan cerminan identitas, gaya hidup, dan kanvas ekspresi diri bagi para anak muda. 

Energi kreatif, komunitas musisi, dan fashion enthusiast di Bandung menjadikan sneakers sebagai bahasa universal yang merefleksikan dinamika kehidupan urban.

Sneakers, yang juga dikenal sebagai sepatu olahraga atau sepatu kets, memiliki sejarah panjang. Istilah "sneakers" sendiri berasal dari kata "sneak" yang berarti menyelinap, karena sol karet pada sepatu ini membuat pemakainya bisa berjalan tanpa suara. 


Dikutip dari Vogue, sejarah sneakers pertama kali dimulai pada tahun 1839 ketika seorang ilmuwan Amerika bernama Charles Goodyear menemukan karet vulkanisir, bahan yang lentur terbentuk dari proses karet yang dipanaskan. Beberapa dekade setelah penemuan tersebut, muncullah terobosan karet yang dipasangkan pada sepatu untuk mendapatkan sol yang lebih tahan lama. 

Walaupun sneakers lahir pada abad ke-19, namun baru pada abad ke-20 perkembangannya mulai signifikan. Sneakers identik dengan gaya berpakaian jalanan (streetwear), juga identik dengan berbagai hal, mulai dari minat olahraga, budaya, selera musik, hingga kenyamanan. Popularitas sneakers pun terus berlanjut sampai saat ini, terutama di kalangan anak muda yang ingin terlihat sporty, termasuk di Indonesia. 

Melihat gejolak budaya yang tak pernah padam ini, retail streetwear dan sneakers ternama asal Jepang yang berbasis di Tokyo, atmos, mengambil kesempatan dengan menetapkan langkah strategis terbarunya. Setelah sukses membangun basis penggemar di Jakarta dan Surabaya, atmos resmi membuka flagship store terbarunya di 23 Paskal Bandung.

Herlina Winardo, Brand Manager atmos Indonesia, menegaskan bahwa Bandung memegang peran vital. “Kota ini dikenal sebagai pusat kreativitas dan gaya hidup anak muda yang kuat, di mana budaya streetwear tumbuh secara organik sejak lama. Komunitasnya solid, aktif, dan memiliki apresiasi tinggi terhadap fashion serta kolektibilitas sneakers," jelas Herlina dalam pernyataannya dikutip redaksi di Jakarta, Kamis 30 Oktober 2025.

"Bagi kami, Bandung bukan hanya pasar potensial, tapi juga jantung dari gerakan budaya yang terus berkembang,” jelas Herlina lagi

Gerai atmos di Bandung ini dirancang dengan mengusung konsep Japanese Machiya, arsitektur tradisional Jepang yang berpadu dengan modernitas dilengkapi dengan Otaku Room. Ini adalah area khas yang berfungsi sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas dan budaya pop Jepang. Di sini, pengunjung bisa bersantai sambil menikmati hand-drip coffee atau Japanese cream soda.

Pembukaan atmos 23 Paskal ini pada dasarnya adalah perpaduan harmonis antara desain ruang yang menarik, kolaborasi lokal yang tulus, dan aktivasi komunitas yang kuat. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya