Berita

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) depan bersama Menko Pemeberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Mukhtarudin, Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Maman Abdurahman, Wakil Menteri Desa Riza Patria, Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah dan Kepala Staf Kepresidenan Qodari. (Foto: Humas Kemensos)

Nusantara

Gus Ipul Tegaskan Pemberdayaan Kunci Kemandirian Masyarakat

SELASA, 28 OKTOBER 2025 | 15:59 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa langkah awal membangun kemandirian masyarakat adalah memastikan perlindungan sosial yang kuat dan tepat sasaran. Setelah itu, baru dilakukan pemberdayaan agar keluarga miskin dapat naik kelas dan mandiri.

"Sebelum dilakukan pemberdayaan, pada awalnya adalah diberikan perlindungan dan jaminan sosial lewat pemberian bantuan sosial setelah itu barulah dilakukan pemberdayaan," kata Gus Ipul dalam acara ‘Satu Tahun Berdaya: Gotong Royong Menuju Kemandirian’ yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat di Ballroom Aryanusa, Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, perlindungan sosial diberikan melalui berbagai program bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Sembako. Langkah ini menjadi pintu masuk bagi masyarakat untuk mendapatkan jaminan dasar sebelum diarahkan menuju tahap pemberdayaan.


Tahun ini, pemerintah meningkatkan alokasi anggaran perlindungan sosial secara signifikan. 

"Presiden menambah anggaran untuk perlindungan sosial itu. Sebelumnya alokasi anggaran lewat Kemensos untuk dua program itu Rp71 triliun menjadi Rp110 triliun, untuk keluarga-keluarga yang memang memenuhi kriteria memperoleh perlindungan sosial," jelas Gus Ipul. 

Tambahan anggaran tersebut digunakan untuk memperluas jangkauan penerima manfaat dari 21 juta menjadi lebih dari 35 juta keluarga. Setelah tahap perlindungan sosial, Kemensos bersama kementerian lainnya di bawah koordinasi Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat melanjutkan dengan program pemberdayaan yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan penerima manfaat.

"Bagi mereka yang memang di usia produktif, akan ditindaklanjuti dengan program-program pemberdayaan. Baik yang ada di Kemensos  maupun di kementerian yang lain," ungkapnya. 

Ia menambahkan, tahun ini terdapat 77 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah graduasi atau naik kelas dan siap mengikuti tahap pemberdayaan. Tahun depan, targetnya meningkat menjadi lebih dari 300 ribu KPM.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan bahwa paradigma pembangunan nasional kini bertransformasi dengan menempatkan pemberdayaan sebagai fondasi utama.

"Kemenko Pemberdayaan Masyarakat membawa paradigma baru pembangunan nasional di mana nilai-nilai pemberdayaan menjadi satu pijakan untuk membangun kapasitas diri individu kolektif, kapasitas masyarakat untuk produktif, inovatif, berdaya, dan mandiri," kata Cak Imin. 

Menurutnya, konsep pemberdayaan ini diwujudkan melalui proses graduasi dari masyarakat di desil bawah Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) hingga mampu naik kelas. 

"Jadi desil 1, desil 2, sampai 10 secara pelan dan pasti harus terus naik kelas mulai dari meningkatkan, menumbuhkan, dan mengembangkan peluang usaha masyarakat," kata Cak Imin. 

Baik Gus Ipul maupun Cak Imin menekankan pentingnya sinergi lintas kementerian dalam memastikan keberlanjutan program perlindungan dan pemberdayaan sosial. Dengan kolaborasi yang solid berbasis data, dan berbagai program pemberdayaan, target pengurangan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen pada 2026 dapat tercapai. 

Hadir dalam acara tersebut, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Mukhtarudin, Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Maman Abdurahman, Wakil Menteri Desa Riza Patria, Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah dan Kepala Staf Kepresidenan Qodari.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya