Berita

Ilustrasi (Foto: Nikkei)

Tekno

Wingtech Siap Ambil Langkah Hukum atas Intervensi Pemerintah Belanda

SELASA, 14 OKTOBER 2025 | 13:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan semikonduktor raksasa asal China, Wingtech Technology, menyatakan siap menempuh jalur hukum setelah pemerintah Belanda secara resmi mengintervensi operasional anak perusahaannya, Nexperia. 

Intervensi Belanda ini muncul karena kekhawatiran adanya potensi transfer teknologi sensitif dari Nexperia ke perusahaan induknya di China. Nexperia sendiri merupakan pemain kunci yang memproduksi chip penting bagi industri otomotif dan elektronik global.

Dalam keterangan resminya, Wingtech mengakui bahwa perintah dan keputusan pengadilan Belanda membatasi sementara kendali mereka atas Nexperia. Pembatasan ini tentu memengaruhi proses pengambilan keputusan dan efisiensi operasional harian perusahaan. Menanggapi hal ini, Wingtech tidak tinggal diam. 


"Perusahaan saat ini tengah berkonsultasi dengan firma hukum internasional untuk mencari solusi dan strategi hukum terbaik. Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan serta para pemegang saham,” tegas Wingtech,  dikutip dari Reuters, Senin, 13 Oktober 2025.

Perusahaan itu juga menyebut tengah bekerja sama dengan pemerintah China dan instansi terkait untuk mencari dukungan menghadapi kebijakan Belanda tersebut.

Pemerintah Belanda mengumumkan intervensi ini pada Minggu 12 Oktober 2025 dengan alasan ditemukan "kekurangan administratif" dalam perusahaan. Melalui intervensi ini, Kementerian Ekonomi Belanda kini berhak membatalkan atau memblokir keputusan Nexperia yang dinilai berisiko, meskipun kegiatan produksi tetap berjalan seperti biasa. 
 Langkah keras Belanda ini muncul tak lama setelah Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump memperluas sanksi terhadap Wingtech dan anak perusahaannya bulan lalu.

Populer

Roy Suryo Temui Alumni Asli UTS Sydney, Seangkatan dengan Gibran

Senin, 03 November 2025 | 02:13

UTS Insearch Tak Tawarkan Program Pendidikan di Singapura

Senin, 03 November 2025 | 04:40

UTS Insearch cuma Kursus Bahasa Inggris: Ijazah SMA Gibran Diduga Bodong

Senin, 03 November 2025 | 03:21

Pelajaran dari Taipei-Taichung: Rasionalitas yang Hilang di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jumat, 07 November 2025 | 14:51

Analisis Hukum Normatif atas Kasus Delik Ijazah Jokowi

Senin, 10 November 2025 | 01:36

Dua Wajah Sherly

Senin, 10 November 2025 | 08:15

Membidik Sasaran

Minggu, 02 November 2025 | 03:30

UPDATE

Polisi Diminta Tangkap Bos Tambang Ilegal Karangjaya

Selasa, 11 November 2025 | 21:54

Menkeu Temukan Barang Impor Harga Puluhan Juta Dicantumkan Rp100 Ribu

Selasa, 11 November 2025 | 21:44

Status Hukum LPEI: Antara Keuangan Negara dan Keuangan Lembaga

Selasa, 11 November 2025 | 21:37

Stop Sensasi Energi: Negara Harus Tegas soal Bahan Bakar “Bobibos”

Selasa, 11 November 2025 | 21:37

Brigjen Umar Surya Fana Daftar Caketum Perbakin DKI atas Restu Pimpinan

Selasa, 11 November 2025 | 21:21

Empat dari Tujuh Bom Meledak di SMAN 72 Jakarta

Selasa, 11 November 2025 | 21:13

Menkeu Purbaya Tinjau Pemeriksaan Kontainer dan Laboratorium Bea Cukai Tanjung Perak

Selasa, 11 November 2025 | 20:20

Kolaborasi KLH dan Satpol PP Sukseskan GNIB di Jakarta

Selasa, 11 November 2025 | 20:08

Cak Imin Dorong Kaum Perempuan Warnai Politik Indonesia

Selasa, 11 November 2025 | 19:51

Aa Gym Kirim Pesan Menohok soal Ijazah: Simpel, Tunjukkan Saja

Selasa, 11 November 2025 | 19:33

Selengkapnya