Berita

Ekonom Unusia Dr. Muhammad Aras Prabowo. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Bisnis

Ekonom Unusia:

Ekonomi Kerakyatan Hanya Jargon Politik!

KAMIS, 09 OKTOBER 2025 | 03:59 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Dr. Muhammad Aras Prabowo menyampaikan pandangan kritis dalam mengkaji arah baru perekonomian nasional melalui partisipasi aktif pada Investor Daily Summit 2025 bertema “New Economic Order” beberapa waktu lalu.

“Perekonomian kita masih menghadapi persoalan keberpihakan. Ekonomi kerakyatan sering kali hanya menjadi jargon politik, padahal hakikatnya adalah memastikan bahwa kebijakan ekonomi berpihak pada petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil,” ujar Aras dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu malam, 9 Oktober 2025.

“Sumber daya maritim dan agraria yang seharusnya menjadi pengurus utama ekonomi nasional justru sering diarahkan untuk kepentingan pasar internasional. Ini menunjukkan bahwa orientasi ekonomi kita masih berbasis ekspor bahan mentah, bukan penguatan nilai tambah di dalam negeri,” tambahnya.


Ia menyoroti sektor ekonomi pangan sebagai titik strategis kemandirian nasional.

“Krisis pangan global menuntut Indonesia memperkuat sistem produksi dan distribusi domestik. Ekonomi pangan seharusnya tidak diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar, tetapi dikelola dengan prinsip kedaulatan dan keberlanjutan,” jelasnya.

Dalam konteks kontrol impor, Aras menegaskan perlunya perbaikan pengawasan di sektor bea cukai.

“Impor yang tidak terkendali berpotensi menghancurkan produksi dalam negeri. Bea cukai harus menjadi garda depan dalam melindungi industri lokal, bukan sekadar pintu administrasi perdagangan,” tegasnya.

Ia menilai, arah new economic order seharusnya tidak hanya berfokus pada efisiensi dan investasi asing, tetapi juga pada kemandirian ekonomi berbasis nilai-nilai keadilan sosial dan keberlanjutan ekologis.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya