Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Saham Perbankan Moncer, Bursa Eropa Catat Kenaikan Mingguan Terbesar

SABTU, 09 AGUSTUS 2025 | 07:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saham-saham Eropa mencatat kenaikan mingguan terbesar saat pasar terus menilai prospek ekonomi Eropa di tengah ketidakpastian tarif AS dan reaksi kebijakan ECB.

Saham sektor perbankan yang terus menguat juga mendorong kenaikan indeks acuan. 

Reuters melaporkan, indeks acuan pasar saham Eropa, STOXX 600, naik 0,2 persen pada penutupan perdagangan Jumat 8 Agustus 2025 waktu setempat, atau 547 poin sehingga total kenaikan mingguan mencapai 2,2 persen. 


Indeks STOXX 50 Zona Euro menguat 0,4 persen menjadi 5.354, naik 3,6 persen dalam sepekan.

DAX di Frankfurt menunjukkan sedikit pergerakan, ditutup sedikit di bawah garis datar di 24.193, namun naik lebih dari 3 persen selama sepekan. Sementara itu, investor terus menimbang dampak ekonomi yang lebih luas dari tarif yang diberlakukan oleh Donald Trump, sambil memperhatikan perkembangan geopolitik di Eropa Timur. 

FTSE 100 Inggris ditutup turun, ketika investor mencerna pemotongan suku bunga Bank of England dan panduan "bertahap dan hati-hati"-nya, dengan pemungutan suara terbelah yang menyoroti kekhawatiran inflasi, terutama atas harga makanan. 

CAC 40 naik 0,4 persen menjadi 7.743, memperpanjang reli tiga hari dan mendorong kenaikan mingguan menjadi 2,5 persen.

Indeks perbankan zona euro naik 1,9 persen pada Jumat, menjadikannya sektor dengan kinerja terbaik sepanjang tahun ini dengan kenaikan 56,8 persen.

Saham-saham perbankan diuntungkan oleh minat investor yang mencari perlindungan pada saham-saham domestik akibat ketidakpastian terkait kebijakan tarif Amerika Serikat. 

Saham pertahanan anjlok 0,8 persen.  Saham perusahaan reasuransi Jerman, Munich Re, turun 7,2 persen dan menjadi salah satu penurun terbesar di indeks acuan setelah memangkas proyeksi pendapatan asuransi untuk tahun fiskal ini. 

Saham sektor asuransi turun 1,6 persen, sehari setelah mencatat rekor tertinggi.

Saham penyedia layanan TI Jerman, Bechtle, naik 11% -- tertinggi di indeks acuan -- setelah perusahaan menegaskan panduan kinerja setahun penuh.

Novo Nordisk melanjutkan kenaikan yang dicapai sehari sebelumnya setelah studi tahap akhir obat penurun berat badan milik pesaingnya, Eli Lilly, menunjukkan hasil yang tertinggal dibandingkan dengan perawatan injeksi obesitas Wegovy milik Novo.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya