Berita

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, PM Malaysia Anwar Ibrahim, dan pelaksana tugas Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai/Net

Dunia

Kamboja dan Thailand Bahas Detail Penguatan Gencatan Senjata di Malaysia

SENIN, 04 AGUSTUS 2025 | 20:46 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Para pejabat tinggi Thailand dan Kamboja menggelar pertemuan di Malaysia pada Senin, 4 Agustus 2025 dalam rangka perundingan pertama Komite Perbatasan Umum sejak tercapainya gencatan senjata yang rapuh pekan lalu. 

Pertemuan ini berlangsung setelah lima hari bentrokan mematikan di perbatasan kedua negara, yang menewaskan puluhan orang dan memaksa lebih dari 260 ribu warga mengungsi.

Awalnya, pertemuan lintas batas dijadwalkan digelar di Kamboja. Namun, kedua belah pihak sepakat memilih lokasi netral di Malaysia, yang tahun ini menjabat sebagai Ketua ASEAN dan juga telah berperan sebagai mediator dalam penghentian permusuhan pada 28 Juli lalu.


“Malaysia sebagai tuan rumah netral mencerminkan komitmen ASEAN untuk menjaga stabilitas kawasan. Fokus utama kami adalah menyepakati mekanisme agar bentrokan serupa tidak terulang,” kata Juru Bicara Militer Thailand, Laksamana Muda Surasant Kongsiri, di Bangkok, seperti dimuat Associated Press.

Gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja dipicu oleh tekanan internasional, khususnya dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang memperingatkan bahwa Washington tidak akan menandatangani kesepakatan perdagangan jika pertempuran terus berlanjut.

Setelah kesepakatan dicapai, Amerika Serikat menurunkan tarif barang dari kedua negara dari 36 persen menjadi 19 persen per 1 Agustus.

Delegasi Thailand dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan Jenderal Natthaphon Nakpanit, dengan kehadiran perwakilan dari seluruh cabang militer, kepolisian, serta kementerian luar negeri, dalam negeri, pertahanan, hingga Dewan Keamanan Nasional. 

Sementara itu, Kamboja mengirim delegasi yang dipimpin Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Tea Seiha, didampingi Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Vong Pisen.

“Delegasi kami datang dengan semangat konstruktif. Kami ingin memastikan bahwa gencatan senjata berjalan efektif dan memberikan ruang bagi solusi damai jangka panjang,” ujar Menteri Pertahanan Kamboja Tea Seiha.

Pertemuan ini tidak membahas isu klaim teritorial yang sudah berlangsung selama puluhan tahun, termasuk sengketa di sekitar kuil kuno Preah Vihear, yang telah menjadi sumber ketegangan sejak putusan Mahkamah Internasional tahun 1962.

Namun, persoalan itu tetap membayangi hubungan kedua negara.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali meningkat pada Mei lalu setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam insiden tembak-menembak di wilayah perbatasan yang disengketakan. 

Situasi memburuk ketika tentara Thailand terluka oleh ranjau darat di kawasan tersebut, yang kemudian memicu aksi saling tuduh hingga pecahnya bentrokan besar-besaran bulan lalu.

Meski gencatan senjata sudah diberlakukan, suasana masih tegang. Kedua negara bahkan melakukan tur ke bekas lokasi pertempuran bagi diplomat asing, untuk saling menunjukkan kerusakan yang mereka klaim sebagai akibat dari serangan lawan.

Sesi utama Komite Perbatasan Umum dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 7 Agustus 2025 dengan menghadirkan pengamat dari Malaysia, Amerika Serikat, dan Tiongkok.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya