Berita

Pengamat Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unisia) Muhammad Aras Prabowo/Ist

Politik

Serakahnomics Beras, Di Mana Logika Pasar yang Alamiah?

SENIN, 21 JULI 2025 | 15:18 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pernyataan keras Presiden Prabowo Subianto soal kerugian negara akibat ulah pengusaha beras nakal seharusnya menggugah kesadaran publik bahwa masih ada kejahatan ekonomi yang berlangsung sistemik.

Pengamat Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unisia) Muhammad Aras Prabowo, kejahatan pangan bukan hanya sekadar permainan harga, tetapi adalah keserakahan yang berlebih dari oknum tertentu.

"Inilah praktik serakahnomics, istilah yang dilontarkan Prabowo yang secara langsung mengancam konstitusi dan kedaulatan pangan nasional," ujar Aras kepada RMOL, Senin 21 Juli 2025.


Kata Aras, kenyataan makin pahit ketika kita mencermati data Bulog. Bulog menyatakan bahwa Indonesia mengalami surplus beras, namun harga di pasar tetap melonjak. 

"Pertanyaannya, di mana logika pasar yang katanya bekerja secara alamiah? Surplus produksi harusnya disertai dengan surplus kesejahteraan," tegasnya.

Dalam pidato di penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kota Solo pada Minggu, 20 Juli 2025, Prabowo secara gamblang menyoroti ulah segelintir pengusaha yang diduga melakukan penipuan dengan mengoplos beras biasa dan menjualnya sebagai beras premium.

Menurut Prabowo, praktik manipulasi harga beras tersebut bukanlah kejahatan ringan. Ia menggolongkannya sebagai kejahatan ekonomi berskala besar yang menimbulkan kerugian signifikan bagi negara. 

Dalam pidatonya, ia mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan internal yang ia terima, kerugian negara akibat kecurangan ini mencapai angka yang mencengangkan.

"Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh bangsa Indonesia adalah seratus triliun tiap tahun. Seratus triliun tiap tahun. Berarti lima tahun seribu triliun. Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa," ungkapnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya