Berita

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa dalam Belt and Road Journalists Forum di Ganzhou, Jiangxi, China/Ist

Dunia

Ketum JMSI: Inisiatif Peradaban Global Sejalan Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

SABTU, 19 JULI 2025 | 15:37 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Inisiatif peradaban global sebagai salah satu pilar diplomasi baru China dinilai sejalan dengan nilai-nilai yang dianut bangsa Indonesia.

Pandangan tersebut disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa dalam pertemuan wartawan dunia “Belt and Road Journalists Forum” di Ganzhou, Jiangxi, China, Jumat, 18 Juli 2025.

“Semboyan nasional Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika yang berasal dari bahasa Sansekerta dan berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Indonesia dibangun di atas sejarah ratusan kerajaan kuno di nusantara dan dipersatukan oleh pengalaman hidup di bawah penjajahan bangsa asing,” ujar Teguh.


Dalam sesi berjudul “Inovasi Narasi Lintas Budaya dan Kewajiban Media di bawah Inisiatif Peradaban Global” yang dipandu Prof Zheng Chanzhong itu, Teguh menyebut faktor utama yang memperkuat dan menjadi tulang punggung nasionalisme Indonesia adalah kesediaan menerima budaya dan peradaban yang telah ada sebelumnya hingga menjadikan sebagai budaya Indonesia yang baru.

"Berbicara tentang subkultur Tionghoa dalam budaya Indonesia, di kota Medan, tempat saya dilahirkan dan dibesarkan, kami memiliki komunitas Tionghoa yang besar dan signifikan," lanjut Teguh.

Terlepas dari dialog peradaban yang terus terjadi, Teguh mengatakan, saat ini ada satu hal yang membuatnya khawatir. Yaitu penggunaan kacamata tempur atau combative lens dalam praktik jurnalistik.

Kacamata tempur adalah keadaan di mana wartawan dan media memandang perbedaan antarbudaya dan peradaban juga antarbangsa dan negara harus diakhiri dengan kemenangan satu pihak dan kekalahan pihak lainnya.

Situasi ini, sebutnya, diperparah oleh kenyataan bahwa aktor media sosial yang tidak bertanggung jawab telah mengambil alih peran jurnalisme berkualitas di banyak negara.

Teguh mengatakan, ini adalah tantangan yang harus dihadapi dengan meningkatkan kapasitas dan kredibilitas karya pers.

Teguh juga mengajak seluruh peserta konferensi memanfaatkan forum seperti Belt and Journalists Network untuk memupuk solidaritas dan harmoni, serta saling menghormati berbagai budaya dan peradaban yang ada.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya