Berita

Sudirman Said (kiri) dan Hersubeno Arief (tangkapan layar/RMOL)

Politik

Indonesia Harus Diselamatkan dari Lubang Hitam Buatan Jokowi

RABU, 02 JULI 2025 | 20:01 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Demokrasi Indonesia mengalami kemunduran signifikan sejak pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.

Hal ini disampaikan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, saat menjadi narasumber dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Rabu, 2 Juli 2025.

"Demokrasi kita mengalami kemunduran sejak era Jokowi. Kita tidak pernah mendengar istilah 'parcok' alias partai coklat sebelumnya, itu muncul di masa Jokowi," kata Sudirman.


Ia juga menyoroti fenomena lainnya di era Jokowi mulai dari penyaluran bantuan sosial (bansos) secara masif yang dinilainya sarat kepentingan politik serta praktik kolusi dan nepotisme yang melibatkan keluarga inti dan kerabat dalam pengambilan keputusan strategis negara.

"Kita tidak pernah melihat KKN gila-gilaan. Mantu, mertua, keponakan, paman diorganisasi untuk agenda pribadi hanya pada masa Jokowi ini. Ini lubang hitam dalam pertumbuhan bangsa yang harus ditutup dengan koreksi total," ujarnya.

Sudirman menegaskan bahwa kritik ini bukan bentuk kebencian terhadap individu, melainkan sebagai panggilan untuk menyelamatkan masa depan bangsa.

"Publik mesti dibangunkan keberaniannya untuk mempersoalkan ini, bukan kita benci pada orang tertentu tapi kita sayang pada bangsa. Karena kalau kita tidak naik dari lubang itu, kita akan makin terperosok," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya