Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,7 Persen Tahun Ini

KAMIS, 05 JUNI 2025 | 11:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025. 

Dalam laporan OECD Economic Outlook edisi Juni 2025, lembaga itu menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan hanya mencapai 4,7 persen, turun dari estimasi sebelumnya yang berada di level 4,9 persen.

"Pertumbuhan PDB diperkirakan melambat menjadi 4,7 persen pada 2025 dan meningkat sedikit menjadi 4,8 persen pada 2026," tulis OECD dalam OECD Economic Outlook edisi Juni 2025, Kamis 5 Juni 2025


Penurunan proyeksi ini mencerminkan kekhawatiran atas melemahnya kepercayaan dunia usaha dan konsumen, yang disebut OECD sebagai dampak dari ketidakpastian arah kebijakan fiskal dan tingginya beban bunga utang negara. 

Faktor-faktor ini dinilai akan menahan laju konsumsi dan investasi sepanjang semester pertama tahun ini. 

Meski demikian, OECD memperkirakan perbaikan akan mulai terlihat pada paruh kedua 2025 hingga tahun depan. Hal ini seiring dengan inflasi yang tetap terkendali serta dimulainya realisasi investasi dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

OECD menilai keberadaan BPI Danantara berpotensi menjadi katalis untuk mendorong percepatan investasi swasta, memperkuat pembangunan infrastruktur, dan meningkatkan penanaman modal di sektor industri.

Namun demikian, sektor ekspor dinilai masih akan menghadapi tekanan akibat ketidakpastian perekonomian global, harga komoditas yang menurun, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi di China.

Di sisi fiskal, lembaga internasional ini juga memproyeksikan defisit anggaran Indonesia pada APBN 2025 mencapai 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dari target pemerintah sebesar 2,5 persen. 

Lonjakan defisit tersebut dipicu oleh rencana perluasan program makan bergizi gratis (MBG) dan pembentukan lembaga investasi BPI Danantara.

Tak hanya itu, rasio utang pemerintah juga diprediksi menyentuh 40 persen dari PDB pada tahun ini. Namun, OECD menilai rasio tersebut masih dapat ditekan secara bertahap jika pemerintah berhasil meningkatkan penerimaan negara.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya