Berita

Tembaga./dok. Bloomberg

Bisnis

Permintaan Melambat, Harga Logam di Bursa London Anjlok

SELASA, 27 MEI 2025 | 16:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga logam London jatuh pada perdagangan Selasa, di tengah lemahnya permintaan tembaga oleh konsumen utama China. 

Dikutip dari Reuters, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,33 persen menjadi 9.578,5 Dolar AS per metrik ton pada Selasa 27 Mei 2025, pukul 14.19 WIB

Sementara, kontrak tembaga yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange berkurang 0,08 persen menjadi 78.210 Yuan atau sekitar 10.878,36 Dolar AS per ton.


Pialang Galaxy Futures mengatakan pesanan photovoltaic cells dan kabel saat ini melemah, dan tingkat pertumbuhan konsumsi tembaga secara keseluruhan menyusut. Adanya penangguhan tarif 90 hari opa kemungkinan akan membuat permintaan tetap solid. 

"Pembelian downstream relatif hati-hati, permintaan end-user secara bertahap melambat, dan fundamental mungkin melemah saat permintaan tembaga mendekati offseason," kata konsultan China, Everbright Futures.

Amerika dan China sepakat untuk mengurangi tarif balasan dan menerapkan jeda 90 hari pada awal bulan, tetapi masih ada ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi setelah gencatan sementara itu.

Secara umum, laba industri China melesat sepanjang April, menurut data resmi, Selasa.

Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,1 persen, melemah untuk sesi ketiga berturut-turut, membuat aset berdenominasi greenback lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.

Di sisi pasokan, Ivanhoe Mines menangguhkan proyeksi produksinya untuk tahun ini setelah aktivitas seismik di tambang tembaga raksasanya di Republik Demokratik Kongo menghentikan operasi penambangan bawah tanah. 

Republik Demokratik Kongo adalah produsen tembaga terbesar di Afrika.

Harga logam dasar lainnya di bursa LME bervariasi. Aluminium turun 0,57 persen menjadi 2.449,5 Dolar AS per ton.

Seng (zinc) melemah 0,09 persen ke posisi 2.699 Dolar AS. Timbal (lead) berkurang 0,2 persen menjadi 1.987 Dolar AS.

Nikel menyusut 0,63 persen ke level 15.495 Dolar AS. Timah turun 0,09 persen menjadi 32.790 Dolar AS.

Di bursa berjangka Shanghai, harga aluminium melemah 0,57 persen menjadi 20.040 Yuan per ton. Harga timbal turun 0,09 persen ke level 16.825 Yuan, nikel melorot 0,55 persen menjadi 122.170 Yuan.

Seng naik 0,61 persen ke posisi 22.330 Yuan dan timah menguat 0,09 persen menjadi 264.690 Yuan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya