Penandantanganan kerja sama antara Asprindo dan GQSP Indonesia Fase 2/Ist
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) komitmen mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2 dalam mendukung produktivitas budidaya perikanan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, sebagai pilot project Kampung Industri.
Kesiapan tersebut dinyatakan dengan penandantanganan kerja sama antara Asprindo dan GQSP Indonesia Fase 2 melalui Ketua Umum Asprindo, Jose Rizal dengan National Chief Technical Advisor GQSP Indonesia Sudari Pawiro, disaksikan Sekretaris Jenderal Ditjen PDSPKP, Machmud di Kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, Jakarta.
“Karena ini adalah pilot project dengan target pasar global, tentu membutuhkan bimbingan khusus agar proyek ini mampu menerapkan international best practice dan nantinya bisa didiplikasi untuk wilayah lain,” kata Jose Rizal dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu 25 Mei 2025.
Jose mengatakan, Kampung Industri merupakan program kerja Asprindo yang bertujuan mewujudkan sebuah kawasan menjadi sebuah ekosistem usaha yang memiliki produk unggulan, dikelola oleh mayoritas penduduk kawasan bekerjasama dengan pengusaha yang tergabung di dalam Asprindo.
"Program ini dioperasikan secara terintegrasi dari produksi hingga menjadi produk konsumsi, dan dengan prinsip pembagian kemanfaatan yang bersifat
win-win bagi semua subsistem yang terlibat dalam industri tersebut," kata Jose.
Sedangkan GQSP Indonesia Fase 2 merupakan program yang dilaksanakan secara bersama oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai mitra utama, dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai co-partner.
Program ini merupakan bagian dari Global Quality and Standards Programme (GQSP) yang dibiayai dengan hibah dari pemerintah Swiss melalui Switzerland’s State Secretariat for Economic Affairs (SECO) dan dilaksanakan mulai tahun 2024 sampai dengan pertengahan tahun 2026.
GQSP Indonesia Fase 2 dirancang untuk memberikan kontribusi dalam memperbaiki akses pasar dalam dan luar negeri bagi rantai nilai (value chain) perikanan budidaya yang terpilih melalui peningkatan kapasitas para pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya.
Secara khusus program ini berupaya untuk memperkuat prasarana mutu rantai nilai perikanan budidaya (quality infrastructures), memperkuat kapasitas pelaku usaha UMKM pembudidaya, pedagang, dan pengolah agar mampu memenuhi persyaratan mutu dan standar yang ada (SMEs compliance), serta meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan terhadap mutu (quality awareness).
“Pada Kampung Industri Asprindo, tiga rantai nilai perikanan budidaya unggulan yang akan disasar, meliputi bididaya udang, bandeng, dan rumput laut," kata Jose.