Berita

Petani singkong mengadukan nasibnya kepada Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (Faiza/RMOLLampung)

Nusantara

Petani Singkong di Lampung Tuntut Keadilan Imbas Harga Anjlok

SELASA, 06 MEI 2025 | 05:50 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sambil menangis, sejumlah petani mengadukan langsung nasib mereka kepada Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal di Gedung Balai Keratun Kantor Gubernur, Senin, 5 Mei 2025.

Andika, petani asal Tulang Bawang Barat (Tubaba), tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan keluhannya. Di hadapan Gubernur dan Ketua DPRD Provinsi Lampung, ia mengungkapkan derita petani akibat harga singkong yang anjlok tajam.

“Kami rugi, Pak. Satu hektare lahan cuma menghasilkan sedikit. Kami cuma minta diperhatikan. Kami pilih Bapak—82 persen suara di Tubaba. Kami ingin perubahan. Tapi yang terjadi, kami justru diinjak. Bantu kami, Pak Gubernur. Itu saja,” ujar Andika sambil menangis dikutip Kantor Berita RMOLLampung, Selasa, 6 Mei 2025.


Suara serupa juga datang dari Kadek Tike, petani singkong dari Mesuji. Ia meminta agar pemerintah dan wakil rakyat tidak lagi menutup mata terhadap penderitaan petani.

“Kami sudah sangat menderita. Tolong sampaikan aspirasi kami. Jangan sakiti kami lagi. Saya mohon keadilan dari Bapak Gubernur,” ucapnya.

Selain itu, Kadek juga meminta agar rekan mereka yang sempat diamankan aparat dalam aksi ini bisa dibebaskan.

“Mohon pertimbangan agar saudara kami dibebaskan. Kami hanya menyampaikan suara rakyat kecil,” tambahnya.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa ratusan petani singkong sempat ricuh. Massa aksi melempari polisi di bagian depan dengan batu dan kayu. Lemparan itu langsung dibalas water canon dan tembakan gas air mata.

Setelah itu, pihak kepolisian berusaha memukul mundur para massa aksi. Polisi juga mengejar massa aksi dan mengamankan sejumlah orang yang diduga jadi provokator.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya