Presiden Prabowo Subianto menelepon PM Australia yang terpilih kembali untuk masa jabatan kedua Anthony Albanese/Ist
Presiden RI Prabowo Subianto menyambut hangat niat Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang berencana menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah terpilih kembali.
Rencana tersebut Albanese sampaikan selama percakapan telepon dengan Prabowo di hari Minggu, 4 Mei.
Pada kesempatan itu, Prabowo dengan gembira menyampaikan ucapan selamat kepada Albanese, karena Partai Buruh yang dipimpinnya kembali memenangkan pemilu Australia.
“Saya ingin mengucapkan selamat atas kemenangan besar Anda. Saya turut berbahagia. Saya sangat bahagia, sangat bahagia,” ujar Prabowo.
Albanese menanggapi dengan ucapan terima kasih yang hangat kepada Prabowo.
“Terima kasih, sahabatku,” kata dia.
Dalam percakapan hangat tersebut, Albanese menyampaikan permintaan pribadi kepada Prabowo. PM Australia itu ingin menjadikan Indonesia sebagai destinasi pertama kunjungan luar negerinya usai terpilih kembali.
“Sahabatku, saya punya satu permintaan untukmu. Dan saya ingin kamu mengatakan ‘ya’. Saya ingin Indonesia menjadi kunjungan pertama saya," ujarnya.
Mendengar hal tersebut, Prabowo langsung menyatakan apresiasi dan antusiasmenya.
“Luar biasa, kehormatan besar. Kehormatan besar. Kehormatan besar,” ujarnya berulang kali menegaskan rasa terima kasihnya.
Prabowo juga berkomitmen untuk segera mempersiapkan pertemuan bilateral tersebut
“Baik, nanti kita jadwalkan dengan tim Anda,” ujarnya.
Pertemuan mendatang ini diharapkan dapat mempererat kerja sama kedua negara di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pertahanan, dan pembangunan kawasan.
Albanese mencatat sejarah baru setelah memimpin Partai Buruh meraih kemenangan telak dalam Pemilu Federal Australia yang digelar pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Kemenangan ini bukan hanya memastikan masa jabatan kedua bagi Albanese, tetapi juga memperkuat posisi Partai Buruh di parlemen dengan perolehan kursi yang lebih besar dari pemilu sebelumnya.
Berdasarkan hasil resmi, Partai Buruh memperoleh sekitar 85 kursi dari total 151 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, naik signifikan dari 77 kursi pada pemilu 2022. Angka ini melewati batas mayoritas 76 kursi yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan sendiri.
Sementara itu, koalisi Liberal-Nasional yang dipimpin oleh Peter Dutton hanya meraih 32 persen suara utama, kalah dari Partai Buruh yang mencatat 34,8 persen.