Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Pasar Minyak Rontok Dihajar Tarif Trump, Anjlok 7 Persen!

SABTU, 05 APRIL 2025 | 10:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak dunia anjlok hingga 7 persen pada Jumat, 4 April 2025, dan mencapai titik terendah dalam lebih dari tiga tahun terakhir.

Penurunan ini terjadi setelah China mengumumkan akan menaikkan tarif sebesar 34 persen untuk semua produk asal Amerika Serikat mulai 10 April. Kebijakan ini merupakan balasan atas tarif yang sebelumnya diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Ketegangan kedua raksasa ekonomi dunia jelas membuat para investor khawatir akan meningkatnya risiko resesi global.


Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent sebagai acuan global turun sebesar 4,56 Dolar AS atau sekitar 6,5 persen menjadi 65,58 Dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 4,96 Dolar AS atau 7,4 persen menjadi 61,99 Dolar AS per barel.

Pada titik terendah perdagangan Brent sempat menyentuh 64,03 Dolar AS per barel, dan WTI turun hingga 60,45 Dolar AS — harga terendah dalam empat tahun terakhir.

Dalam sepekan, harga Brent turun 10,9 persen, menjadi penurunan mingguan terbesar dalam satu setengah tahun terakhir. Sedangkan WTI mencatat penurunan 10,6 persen, yang merupakan penurunan mingguan terbesar dalam dua tahun.

"Menurut saya, harga minyak saat ini sudah mendekati nilai wajarnya, setidaknya sampai ada gambaran yang lebih jelas tentang seberapa besar permintaan yang benar-benar menurun," kata Scott Shelton, pakar energi dari United ICAP.

Shelton juga memperkirakan harga WTI bisa turun ke kisaran pertengahan hingga akhir 50 Dolar AS per barel dalam waktu dekat, sambil mengingatkan bahwa permintaan global berpotensi terus melemah.

Tidak hanya minyak, harga komoditas lain seperti gas alam, kedelai, dan emas juga ikut turun. Pasar saham global pun mengalami penurunan tajam. 

Bank investasi JPMorgan kini memperkirakan peluang terjadinya resesi ekonomi global meningkat menjadi 60 persen pada akhir tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 40 persen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya