Berita

Politikus Partai Demokrat, Andi Arief/Net

Politik

Andi Arief Ingatkan Dulu Pernah Ada Jenderal Aktif yang Urus Bencana dan Covid

RABU, 19 MARET 2025 | 10:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Banyak pihak yang mengkritik Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI)  karena dianggap berpotensi membuka ruang bagi militer untuk lebih aktif dalam urusan sipil. 

Menanggapi hal itu, Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, berpendapat bahwa RUU TNI tidak bertujuan mengembalikan konsep dwifungsi ABRI seperti era Orde Baru. 

Dalam unggahannya di akun X, Andi Arief mengingatkan kembali bahwa dulu ada seorang Jenderal Doni Monardo yang masih menjabat aktif, tetapi terpilih sebagai Kepala BNPB. 


Ia pun meminta mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyikapi hal ini. 

"Hampir semua yang menentang RUU TNI saat ini, dulu tidak mempermasalahkan Jenderal Doni Monardo menjadi Ka BNPB padahal jenderal aktif. Justru sekarang jabatan kepala BNPB hendak diatur di UU TNI malah jadi ramai. Gimana Pak Prof @mohmahfudmd penjelasannya," tulis Andi Arief di akun @andiarief_

Di  unggahan sebelumnya, Andi Arief juga menguraikan bahwa ia telah membaca semua draft RUU TNI dan menurutnya  tidak ada desain besar untuk kembali seperti zaman dwifungsi ABRI era Orba

"Penanganan bencana dan  Covid, pernah ada kisah  Kepala BNPB dari TNI yang sukses. Pak Samsul Maarif (purnawirawan) dan Doni Monardo (aktif).  Terasa di masanya. Gak ada hubungan dengan Dwi Fungsi ala Orba. Jaman Orba belum ada BNPB, belum ada UU penanggulangan bencana," ujar Andi Arief. 

Andi Arief meminta agar masyarakat tidak berlebihan dalam mengkhawatirkan konsep Civic Mission dan keterlibatan militer dalam tugas di luar perang.  

Sebelumnya ramai soal penolakan RUU TNI yang dianggap akan mengaktifkan kembali dwifungsi ABRI yang tentunya tidak sesuai amanat reformasi.

RUU tersebut juga dinilai akan mengancam demokrasi, negara hukum serta hak asasi manusia (HAM).

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya