Berita

Bangunan ikonik di Santorini Yunani/Net

Dunia

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

SENIN, 03 FEBRUARI 2025 | 09:41 WIB

Lebih dari 200 gempa bumi terjadi di dekat tempat wisata ikonik Yunani, pulau Santorini pada Minggu, 2 Februari 2024. 

Para ahli gempa bumi mengatakan peningkatan aktivitas seismik di sekitar pulau yang terkenal dengan bangunan bercat putih dan pantai berpasir hitam tidak terkait dengan aktivitas vulkanik.

Gempa bumi terkuat yang tercatat berkekuatan 4,6 magnitudo pada Minggu sore.

"Sementara beberapa gempa bumi berkekuatan lebih dari 4 magnitudo dan puluhan gempa bumi berkekuatan 3 magnitudo telah menyusul," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Sky News

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis memimpin rapat darurat di Athena, saat otoritas Santorini bersiap menghadapi kemungkinan evakuasi.

Tenda telah didirikan di stadion luar ruangan, polisi dan pemadam kebakaran telah disiagakan, dan unit tanggap bencana khusus dengan anjing pelacak telah bersiaga.

Penduduk pulau telah disarankan untuk menghindari acara terbuka yang besar dan menjauh dari empat pelabuhan kecil termasuk pelabuhan Fira, yang sebagian besar melayani kapal pesiar.

Pemilik rumah dan hotel juga telah diminta untuk menguras kolam renang mereka karena khawatir volume air yang besar dapat mengganggu kestabilan bangunan jika terjadi gempa bumi yang kuat.

Sekolah akan ditutup pada hari Senin di Santorini serta di pulau-pulau terdekat Amorgos, Ios, dan Anafi.

Para ahli mengatakan tidak mungkin untuk memprediksi apakah aktivitas seismik dapat menyebabkan gempa bumi yang lebih kuat, tetapi menambahkan bahwa daerah tersebut berpotensi menghasilkan gempa bumi berkekuatan 6 magnitudo.

Yunani terletak di beberapa garis patahan dan sering diguncang gempa bumi.

Santorini dikunjungi oleh sekitar tiga juta orang setiap tahunnya, termasuk banyak wisatawan Inggris.

Salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah, sekitar tahun 1600 SM, membentuk pulau tersebut dalam bentuknya saat ini, sementara letusan terakhir di daerah tersebut terjadi pada tahun 1950.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya