Berita

Ilustrasi Ijazah ditahan/RMOL

Politik

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

MINGGU, 02 FEBRUARI 2025 | 01:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pernyataan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, yang meminta seluruh sekolah untuk memberikan ijazah siswa yang sempat ditahan menjadi perhatian banyak pihak.

Menurut Pengurus Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bogor, H Andi Surya Wijaya, sebetulnya terkait penebusan ijazah sudah disampaikan kepada seluruh fraksi DPRD Jawa Barat, dan kebetulan salah satu yang memperjuangkan adalah fraksi PPP. 

Pengelola Yayasan Ibnu Hadjar yang menaungi SMP, SMA, dan SMK Taruna Andigha Bogor ini menjelaskan, di sekolah swasta memang terdapat komitmen antara peserta didik dan pihak sekolah.

Salah satunya adalah kewajiban orang tua untuk membayar biaya pendidikan. Jika kewajiban tersebut belum diselesaikan saat siswa lulus, ijazah terpaksa ditahan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

"Nah yayasan yang kita lakukan, kita juga punya rasa sosial, jadi banyak juga yang tertahan ijazah. Misalnya tunggakannya Rp1 juta, tapi orang tuanya mampu Rp500 ribu, ya kita berikan ijazahnya," kata Andi saat dikonfirmasi RMOLJabar, Sabtu, 1 Februari 2025. 

Kemudian, lanjut Andi, terkait kebijakan pemerintah daerah mengingat sekolah tingkat SMA dan SMK ada di Provinsi Jawa Barat, maka BMPS yang menaungi forum sekolah-sekolah swasta di Kota Bogor sudah membuat Keputusan Bersama. 

Yaitu pemerintah harus mengalokasikan anggaran khusus untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, yakni penebusan ijazah siswa yang bersekolah di swasta. 

"Sekolah swasta itu kan swadaya, beda dengan sekolah pemerintah (sekolah negeri) karena dibiayai oleh negara 100 persen. Kemudian soal bantuan BOS, memang sekolah swasta mendapat bantuan tersebut tapi tidak sebanding dengan biaya pendidikan mereka selama sekolah," terangnya. 

"Jadi intinya, kita BMPS mendorong pemerintah melalui teman-teman DPRD yang ada di Jawa Barat untuk mengalokasikan anggaran secara khusus untuk menjawab hal tersebut," tandasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya