Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Produksi Minyak dan Gas Tiongkok Tembus 400 Juta Ton

SELASA, 21 JANUARI 2025 | 15:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Produksi minyak dan gas Tiongkok pada tahun 2024 melampaui 400 juta ton setara minyak (TOE) untuk pertama kalinya.

Menurut data yang dirilis oleh Administrasi Energi Nasional (NEA) pada 20 Januari 2025, produksi minyak mentah mencapai 213 juta ton, meningkat 24 juta ton dibandingkan dengan tahun 2018, dengan pertumbuhan tahunan melebihi 10 juta ton selama delapan tahun berturut-turut. 

"Produksi gas alam mencapai 246,4 miliar meter kubik (bcm), mencapai peningkatan tahunan rata-rata lebih dari 13 bcm selama enam tahun terakhir," kata NEA, seperti dikutip dari Global Times, Selasa 21 Januari 2025.

Kontribusi utama terhadap pertumbuhan ini berasal dari cadangan lepas pantai dan sumber daya tidak konvensional. 
Produksi minyak dan gas lepas pantai melonjak menjadi lebih dari 85 juta ton TOE, sementara produksi minyak serpih naik menjadi 6 juta ton, dengan peningkatan lebih dari 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi gas serpih tetap kuat di lebih dari 25 bcm. 
Kemajuan teknologi memainkan peran penting dalam mendorong produksi. NEA menyoroti kemajuan signifikan dalam rekayasa minyak dan gas laut, termasuk penyebaran platform jaket laut dalam pertama di Asia, Haiji-2, dan kapal penyimpanan dan bongkar muat produksi terapung silinder pertama di kawasan itu, Haikui-1. 
Inovasi-inovasi ini telah memperkuat kemampuan eksplorasi laut dalam Tiongkok. 
Sektor ini juga memajukan transisi hijaunya, mengintegrasikan proses eksplorasi dan produksi dengan energi terbarukan. Energi bersih semakin menggantikan sumber daya tradisional dalam operasi minyak dan gas. Misalnya, ladang minyak Jiangsu milik Sinopec mengadopsi sistem tenaga hibrida angin-surya, mengurangi emisi karbon monoksida tahunan sebesar 1,18 juta ton. 

Basis produksi utama di seluruh negeri terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Cekungan Ordos di Daerah Otonomi Mongolia Dalam Tiongkok Utara mempertahankan posisinya sebagai daerah produksi minyak dan gas terbesar di negara itu, menghasilkan 97,5 juta ton TOE. Cadangan metana lapisan batu bara yang baru terbukti di cekungan itu melebihi 100 bcm. 

Daerah Otonomi Uighur Xinjiang di Tiongkok Barat Laut juga memainkan peran penting, dengan memproduksi 66 juta ton TOE pada tahun 2024. 
Wilayah ini mencapai tonggak sejarah dengan sumur Take-1, sumur minyak paling dalam di Tiongkok, yang mencetak rekor sebagai sumur vertikal terdalam di Asia, melampaui kedalaman 10.000 meter.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya