Ikan hasil tangkapan nelayan/RMOLAceh
Hasil Laut berupa ikan sebagai alternatif daging dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) menawarkan solusi berbasis lokal yang sangat relevan.
Apalagi pilihan ini mendukung kesejahteraan masyarakat nelayan, di mana Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.
Menurut Kesatuan Pelajar, Pemuda Dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI) Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, pelaksanaan program MBG harus menjadikan ikan sebagai menu utamanya.
“Ini bisa menjadi faktor kunci mendorong perekonomian lokal di zaman pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebab bisa mensejahterakan nelayan,” kata Ketua DPD KPPMPI Batubara, Arwan Syahputra dalam keterangannya yang diterima redaksi, Senin malam, 20 Januari 2025.
Lanjut dia, apalagi di Batubara merupakan daerah pesisir dengan produksi tangkapan ikan yang melimpah.
"MBG melibatkan menu ikan adalah sinyal kesejahteraan bagi nelayan. Ini adalah kabar baik bagi nelayan Pagurawan, Nelayan Tanjung Tiram dan nelayan lainnya. Hasil tangkapan nelayan bisa dibeli langsung oleh vendor MBG secara kontinyu,” jelasnya.
Ia berdalil bahwa ikan bisa menjadi solusi gizi nasional dan lebih efisien. Apalagi dari berbagai riset menyebutkan bahwa menu ikan merupakan sumber protein yang paling baik bagi gizi anak.
"Kami sangat mendukung program MBG yang dilaksanakan di Batubara dengan melibatkan ikan dari nelayan, sebab program presiden RI ini bukan hanya fokus pada peningkatan gizi bagi anak, namun mendorong kesejahteraan nelayan, anak nelayan, ibu nelayan dan mengurangi kesenjangan ekonomi di daerah," bebernya
Pemuda asal Pagurawan Medang Deras ini mengatakan, bahwa di daerah-daerah pesisir tidak bakal kekurangan ikan, sehingga bisa dipercaya memenuhi kebutuhan vendor yang ditunjuk menjadi sebagai mitra Badan Gizi nasional (BGN).
"Jadi nelayan tidak pusing untuk memikirkan kemana hasil tangkap ini akan didistribusikan jika program MBG ini memakai menu ikan," pungkasnya.