Ibu negara Korea Selatan Kim Keon Hee/Reuters
Ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, dikabarkan jatuh sakit setelah suaminya, Presiden Yoon Suk Yeol, ditangkap oleh tim penyidik pada Rabu 15 Januari 2025.
Anggota parlemen dari People Power Party (PPP), Kwon Young Jin, mengungkapkan kesehatan Kim memburuk akibat tekanan yang dihadapi sejak penangkapan suaminya.
"Saya menjenguk ibu negara. Wajahnya sangat buruk. Saya merasa kasihan padanya," ujar Kwon, seperti dilansir
The Korea Times, Sabtu 18 Januari 2025.
Kwon merupakan salah satu dari sekitar 30 anggota parlemen yang sempat berkumpul di depan kediaman Presiden Yoon untuk menghalangi tim penyidik. Ia sempat bertemu Yoon sebelum presiden dibawa oleh penyidik.
Seorang pejabat kantor kepresidenan juga menyebut bahwa Kim Keon Hee terlihat sangat kurus dan membutuhkan perawatan medis.
"Kim Keon Hee menjadi sangat kurus sampai kami khawatir. Dia benar-benar sangat kurus," ujar pejabat tersebut kepada JoongAng Ilbo.
Beberapa ajudan mendesak agar Kim segera dibawa ke rumah sakit, mengingat kesehatannya semakin memburuk. Kim dilaporkan tak mampu makan dan hanya bergantung pada obat-obatan untuk menopang kesehatannya.
Penangkapan Presiden Yoon membuatnya tinggal seorang diri di kediaman presiden. Ia diperkirakan akan tetap berada di sana hingga sidang pemakzulan suaminya di Mahkamah Konstitusi selesai.
Sejumlah tokoh partai berkuasa telah bertemu Kim untuk menyampaikan keprihatinan mereka. Namun, di tengah dukungan yang diberikan, kritik juga bermunculan. Anggota parlemen dari Rebuilding Korea Party, Cha Gyu Geun, mendesak Kementerian Kehakiman untuk melarang Kim meninggalkan Korea Selatan.
"Kim bisa jadi dalang sebenarnya atau co-conspirator pemberontakan, tergantung hasil investigasi," tegas Cha.
Nama Kim Keon Hee sempat menjadi sorotan pada Juli 2024, ketika dirinya diselidiki terkait dugaan gratifikasi berupa penerimaan tas mewah. Ia jarang tampil di depan publik sejak saat itu. Namun, sebuah video di YouTube menunjukkan Kim berjalan-jalan bersama anjingnya tak lama sebelum penangkapan Presiden Yoon.