Berita

Dr. Mintarsih Abdul Latief/Ist

Bisnis

Pengusaha Beberkan Kebangkrutan Perusahaan Milik Bos Blue Bird

KAMIS, 09 JANUARI 2025 | 20:51 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Purnomo Prawiro diketahui mendirikan berbagai perusahaan PT Blue Bird. Namun banyak di antaranya sudah bangkrut sejak beberapa dekade yang lalu.

Dr. Mintarsih Abdul Latief seorang Psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga dikenal sebagai seorang pengusaha dan memiliki saham cukup besar di PT Blue Bird Taksi, membeberkan kronologi bangkrutnya perusahaan-perusahaan yang didirikan Purnomo Prawiro.

"Perusahaan Blue Bird itu memang perusahaan banyak banget, tapi kita tahu lagi banyak perusahaan-perusahaan itu sudah bangkrut. Itu perusahaan-perusahaan besar, rencananya akan menjadi besar, itu perusahaan-perusahaan ya sebagian hubungannya ke internasional," ujar Mintarsih kepada wartawan di Jakarta, Kamis 9 Januari 2025.

Pakar yang sering diundang sebagai Mental Health Advisor di World Health Organization, dan pengurus di beberapa organisasi internasional, serta pernah mendapat pengarahan langsung dari Presiden Soeharto dan Presiden Megawati Soekarnoputri menjelaskan tentang perusahaan lain yang dikelola Purnomo tanpa melibatkannya (Mintarsih) dalam manajemennya. Hal ini menerangkan bahwa perusahaan-perusahaan yang sudah bangkrut itu, ia sama sekali tidak dilibatkan.

"Perusahaan-perusahaan yang skala internasional itu, yakni ada Bohlam untuk ekspor keluar itu juga bangkrut, ada juga Botanindo dalam hal pertanian itu juga bangkrut, Jadico bangkrut juga, Tiara Biru itu bangkrut juga, lalu Tuna Indonesia juga, jadi kita lihat terlalu banyak sebetulnya perusahaan yang bangkrut. Lalu kita lihat lagi banyaknya perusahaan taksi group Pusaka yang akan melebihi PT Blue Bird Taxi dengan logo "telur terbang' dan merek "Pusaka" sudah tidak berwujud. Perusahaan ini banyak sekali, tapi saya tidak hafal,” ulas Mintarsih

Kemudian dijelaskannya lagi soal Taksi Pusaka yang pernah terlihat mengaspal di berbagai jalan raya di DKI Jakarta, namun sejak lama sudah tidak terlihat lagi.

"Masyarakat tahu nggak dulu ada Taksi Pusaka, ini termasuk seperti yang saya sebutkan tadi bahwa perusahaan-perusahaan itu saya tidak mengelola, Taksi Pusaka juga saya tidak mengelola, dan itu rencananya akan jauh lebih besar dari Blue Bird karena itu dikelola langsung oleh Purnomo. Tapi ternyata apa, dari banyaknya perusahaan itu bangkrut, dari grup Pusaka ini juga bangkrut, dan yang tersisa itu yang sudah tidak berwujud," ungkapnya.

Ketika ditanyakan soal kejelasan tidak berwujud? Mintarsih menerangkan, yang memang sudah bangkrut dan tidak ada lagi fisiknya Pusaka itu

"Sudah tidak berwujud, sebagian itu ada, tapi sudah menggandoli/menggerogoti PT Blue Bird Taksi, jadi bukan Pusaka lagi. Dia ambil order dari PT Blue Bird Taksi, pakai logo Blue Bird, merek Burung Biru, jadi sudah tidak ketahuan," bebernya.

"Jadi sebetulnya tambah lama perusahaan-perusahaan milik Purnomo itu mengambil alih seluruh PT Blue Bird Taksi yang dulu perusahaan yang begitu banyak piagam, yang begitu berkembang disedot satu persatu," tegas dia.

"Satu persatu hartanya diambil, satu persatu pengeluarannya (modal) menggunakan pengeluaran dari PT Blue Bird Taksi. Akhirnya dia jadi PT Blue Bird hanya PT Blue Bird tanpa kata Taksi," tandas Mintarsih.

Populer

Pengusaha Beberkan Kebangkrutan Perusahaan Milik Bos Blue Bird

Kamis, 09 Januari 2025 | 20:51

Bersurat ke Panglima TNI, Kolonel Laut Ade Permana Ajukan Peninjauan Kembali

Sabtu, 11 Januari 2025 | 22:59

Pengacara Gus Yasin Nyaris Pingsan Dikeroyok Belasan Debt Collector

Selasa, 14 Januari 2025 | 05:19

Mobil Dinas Menteri Plat RI 36 Viral di Medsos

Jumat, 10 Januari 2025 | 11:19

Beredar Dugaan Ada Perseteruan Intel di Balik Penemuan Jasad Pensiunan BIN

Selasa, 14 Januari 2025 | 18:30

Patwal Mobil RI 36 Diduga Milik Raffi Ahmad

Jumat, 10 Januari 2025 | 23:28

IKN Mangkraknya Lebih Spektakuler Dibanding Hambalang

Kamis, 16 Januari 2025 | 03:42

UPDATE

Ini Perkara yang Diusut KPK Lewat Hakim MK Ridwan Mansyur

Kamis, 16 Januari 2025 | 23:23

200 Korban Gempa Cianjur Kini Miliki Hunian Tetap

Kamis, 16 Januari 2025 | 23:03

Polisi dan Basarnas Cari Mobil Brigjen (Purn) Hendrawan yang Hilang di Laut

Kamis, 16 Januari 2025 | 23:00

HPP Naik, Bulog Sumut Targetkan Penyerapan 500 Ton Beras Petani

Kamis, 16 Januari 2025 | 22:20

Bahas Hal Strategis Pemberantasan Korupsi, Pimpinan KPK Temui Menkopolkam Budi Gunawan

Kamis, 16 Januari 2025 | 22:13

Bulog Siap Serap Gabah dan Beras Lokal dengan Harga Baru di Aceh

Kamis, 16 Januari 2025 | 21:59

Partai Komunis Tiongkok Dompleng Pameran Gigi Budha

Kamis, 16 Januari 2025 | 21:54

Viral Penelantaran Siswa SD di Nias, Bakhrul: Potret Buruk Rendahnya Keteladanan Guru

Kamis, 16 Januari 2025 | 21:53

Transformasi Koperasi Dukung Swasembada Pangan Nasional

Kamis, 16 Januari 2025 | 20:59

Polisi Bakar Barak Narkoba di Binjai

Kamis, 16 Januari 2025 | 20:52

Selengkapnya