Berita

Kediaman Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bekasi, Jawa Barat/Ist

Politik

Jubir PDIP:

Penggeledahan Rumah Hasto Upaya Alihkan Isu Laporan OCCRP

SELASA, 07 JANUARI 2025 | 17:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman tersangka kasus dugaan suap komisioner KPU Wahyu Setiawan yang juga menjabat sebagai Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Jurubicara PDIP Guntur Romli menuturkan bahwa penggeledahan itu merupakan upaya pengalihan isu tentang adanya temuan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukkan nama Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di urutan nomor dua.

“Bagi kami, adalah upaya untuk mengalihkan isu dari pengumuman OCCRP yang menempatkan Jokowi sebagai finalis terkorup di dunia tahun 2024,” kata Guntur Romli kepada wartawan, Selasa, 7 Januari 2025.

Ia mengatakan Jokowi merasa terganggu dengan adanya temuan OCCRP tersebut. Oleh sebab itu dilakukan penggeledahan di rumah Hasto untuk mengalihkan isu korupsi Jokowi.

“Kami mendapatkan informasi, Jokowi sangat terganggu dan marah atas pengumuman OCCRP itu dan melakukan segala cara untuk menutupi berita ini dengan pengerahan buzzer dan intimidasi,” jelasnya.

Guntur menuturkan ada upaya dari Jokowi untuk mengintimidasi jurnalis dan juga pengerahan buzzer untuk mendiskreditkan OCCRP.

“Pihak-pihak yang mendukung agar pengumuman OCCRP dilanjutkan oleh penegak hukum agar segera memeriksa dugaan korupsi dan pencucian uang Jokowi dan keluarganya,” bebernya.

“Apalagi pada saat bersamaan ada aktivis dan LSM yang mendatangi KPK meminta KPK menindaklanjuti kasus dugaan korupsi dan pencucian Jokowi. Maka, dilaksanakanlah kegiatan penggeledahan rumah Hasto Kristiyanto untuk mengalihkan isu,” demikian Guntur Romli.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Sri Mulyani Cuma Senyum Saat Ditanya Isu Mundur

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:35

Guru Besar Unhas Marthen Napang Divonis 1 Tahun Penjara

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:25

Tolak Wacana Reposisi Polri, GPK: Ini Pengkhiatan Reformasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:19

Skema Kopdes Merah Putih Logistik Kawinkan Program Tol Laut

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:17

Klarifikasi UI: Bahlil Belum Lulus!

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:59

Danantara Tepis Resesi, IHSG Kampiun Asia

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:47

Biadab, Mantan Kapolres Ngada Bayar Rp3 Juta Buat Cabuli Bocah

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:23

Prabowo-Sri Mulyani Bukber

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:17

Menag: Tambah Kuota Haji Gampang, Masalahnya Kita Siap Enggak?

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:53

75 Tahun Kemitraan, Indonesia-Rumania Luncurkan Logo dan Forum Pariwisata

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:52

Selengkapnya