Berita

Kementerian Investasi/Ist

Bisnis

Strategi Kementerian Investasi Tingkatkan Nilai Tambah Komoditas

RABU, 25 DESEMBER 2024 | 20:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memaparkan hasil Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Tahun 2024.

Sekretaris Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Heldy Satrya Putera menjelaskan, kajian ini melanjutkan Peta Jalan Hilirisasi yang telah disusun sejak 2022. 

Tahun ini, katanya, Kementerian Investasi akan fokus kepada tiga kajian utama yaitu Akselerasi, Optimalisasi, dan Dampak Hilirisasi.

Kajian akselerasi mencakup 28 komoditas, termasuk nikel yang diarahkan ke produk stainless steel dan baterai kendaraan listrik.

“Dari kajian ini, kita dapat melihat perkembangan hilirisasi misalnya hilirisasi nikel, sudah sampai produk yang mana. Karena kami sudah membuat hilirisasi nikel dengan konsep ekosistem, mulai dari tambangnya sampai kepada produk akhirnya,” ujar Heldy dalam Expose Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Tahun 2024 dalam keterangan yang diterima Rabu 25 Desember 2024.

Selanjutnya, Kajian Optimalisasi yang memfokuskan pada tujuh komoditas, seperti bauksit, aspal Buton, dan rumput laut, untuk mengatasi berbagai kendala dan meningkatkan efisiensi. 

”Kami juga memotret, merekam apa saja permasalahan (komoditas) yang ada, supaya kita bisa optimalkan,” lanjut Heldy yang juga merupakan Plt. Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis.

Sementara itu, Kajian Dampak Hilirisasi, kata Heldy akan mengevaluasi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dari nikel dan kelapa sawit, termasuk kontribusinya terhadap energi terbarukan.

“Jadi (kelapa sawit) mulai dari utamanya, produknya sampai cangkangnya semua sudah dimanfaatkan di dalam negeri,” pungkasnya.

Dari sisi ekonomi, hilirisasi nikel dilaporkan telah menyumbang 0,45 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, sedangkan kelapa sawit memberikan kontribusi 0,23 persen. 

Secara kumulatif, kontribusi hilirisasi mencapai 0,6–0,7 persen dari total pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan sekitar 5 persen.

Sementara itu, ekonom senior Indef, Didik J Rachbini menilai hasil kajian ini memberikan arah yang jelas bagi kebijakan hilirisasi. Ia menekankan lima aspek utama untuk keberhasilan hilirisasi: Market Driven, produktivitas, penciptaan lapangan kerja, inklusivitas, dan keberlanjutan.

Sebelumnya, Peta Jalan Hilirisasi memproyeksikan kebutuhan investasi sektor hilirisasi hingga 2040 mencapai 618,1 miliar Dolar AS (Rp9.362 triliun) , dengan potensi ekspor 857,9 miliar Dolar AS (Rp13.369 triliun) dan serapan tenaga kerja tiga juta orang. 

Pada periode Januari-September 2024, hilirisasi telah menyumbang Rp272,91 triliun atau 21,6 persen dari total realisasi investasi.

Dalam kesempatan ini, Kementerian Investasi optimistis hilirisasi akan terus menjadi pilar strategis dalam memperkuat perekonomian nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya