Berita

Ilustrasi

Dunia

Analis Militer Sarankan Taiwan Kembangkan Senjata Asimetrik untuk Hadapi Tiongkok

RABU, 18 DESEMBER 2024 | 04:13 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Taiwan disarankan untuk berinvestasi mengembangkan senjata asimetris. Saran ini disampaikan analis militer  Eric Gomez yang menilai bahwa senjata tradisional yang dikembangkan Taiwan mudah dilawan oleh Tiongkok.

Dalam laporan yang diterbitkan Cato Institute disebutkan bahwa Taiwan harus mempertahankan pasukan konvensional yang ada untuk memerangi konflik intensitas rendah sambil memperoleh lebih banyak kemampuan perang asimetris untuk melawan potensi agresi dari Tiongkok.

Laporan tersebut membandingkan peralatan militer yang dijual ke Taiwan selama masa jabatan pertama Presiden terpilih AS Donald Trump dan masa jabatan Presiden AS Joe Biden saat ini. Disebutkan bahwa Trump menjual lebih banyak senjata tradisional sementara Biden menekankan peningkatan kemampuan perang asimetris.


“Senjata tradisional lebih fleksibel, tetapi cenderung memiliki biaya unit dan masa pakai yang jauh lebih tinggi dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dibuat daripada kemampuan asimetris,” kata laporan tersebut yang dikutip Taipei Times.

Pemerintahan Trump pertama menjual senjata tradisional senilai 10,4 miliar dolar AS  kepada Taiwan, sementara pemerintahan Biden hanya menjual senjata tradisional senilai  500 juta dolar AS.

Hingga bulan lalu, hanya satu dari empat paket penjualan militer yang dilakukan oleh pemerintahan Trump yang telah dikirimkan ke Taiwan.

Menurut laporan tersebut, sementara pemerintahan Biden lebih fokus pada kapabilitas asimetris, dengan sembilan paket penjualan senilai 4,36 miliar dolar AS, dan pemeliharaan, dengan 14 paket penjualan senilai total 2,81 miliar dolar AS.

Memperoleh lebih banyak kapabilitas asimetris sambil mempertahankan kapabilitas tradisional yang ada adalah "strategi yang masuk akal," katanya.

Sementara pemerintahan Trump menjual lebih banyak senjata kepada Taiwan, pemerintahan Biden menjual Taiwan campuran senjata yang lebih baik untuk kebutuhan pertahanan diri Taiwan. Kecuali untuk pencegat Patriot, ini akan menjadi pilihan yang buruk bagi Taiwan.

Sistem tradisional ini tidak hanya akan menghabiskan sebagian besar anggaran pertahanan Taiwan yang terbatas, tetapi "juga akan relatif mudah bagi Tiongkok untuk melawannya dan membutuhkan waktu lama untuk dibangun dan dikirimkan," katanya.

Taiwan telah mulai lebih fokus pada pengembangan kapabilitas perang asimetris yang sangat dibutuhkan dalam beberapa tahun terakhir, katanya. Meskipun penjualan senjata dalam skala besar mungkin tampak menarik, akan lebih rasional bagi kepentingan bersama kedua negara jika Taiwan membeli kemampuan asimetris yang lebih murah, tetapi lebih efektif secara militer, tambahnya, seperti yang dilaporkan Taipei Times.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya