Berita

Menteri Perdagangan, Budi Santoso bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraza menggelar acara Urun Rembug Ekspor Nasional “UMKM BISA Ekspor” di Jakarta, Jumat, 6 Desember 2024/Dok Kementerian Perdagangan

Bisnis

Kemendag Sinergikan "UMKM BISA Ekspor" dengan Perguruan Tinggi dan Kementerian UMKM

SELASA, 10 DESEMBER 2024 | 18:31 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kementerian Perdagangan mensinergikan Program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor atau UMKM BISA Ekspor dengan perguruan tinggi dan Kementerian UMKM. Tujuannya, untuk semakin mengefektifkan pengembangan dan implementasi UMKM BISA Ekspor. 

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengemukakan hal ini pada High Level Dialogue Urun Rembug terkait Program UMKM BISA Ekspor pada Jumat, 6 Desember 2024, di kantor Kemendag, Jakarta.

“Melalui program UMKM BISA Ekspor yang kami gagas ini, diharapkan tercipta sinkronisasi kegiatan pembinaan oleh para pemangku kepentingan untuk mendukung UMKM BISA Ekspor. Kami juga berharap tercipta penguatan ekosistem dan kebijakan UMKM BISA Ekspor dengan merangkul semua pemangku kepentingan,” tutur Mendag Budi Santoso, dalam keterangannya, Selasa, 10 Desember 2024.


Menurut Budi, Kemendag memiliki instrumen perwakilan di luar negeri yang bisa membantu memasarkan produk-produk UMKM. Kemudian, Kementerian UMKM memiliki UMKM binaan berkualitas ekspor. Sementara itu, perguruan tinggi memiliki inkubasi bisnis untuk menyiapkan wirausaha untuk bisa ekspor. 

“Jadi, ini sinergi yang bagus yang kita kerjakan bersama-sama,” ucap Budi.

High Level Dialogue ini dihadiri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro; dan Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza. 

Turut mendampingi Mendag Budi Santoso, yaitu Plt Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) Kemendag Fajarini Puntodewi, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Mardyana Listyowati, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Moga Simatupang. 

Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono juga turut hadir dalam acara yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Sekolah Ekspor.

Budi mengatakan, untuk meningkatkan daya saing dan mempercepat keberhasilan Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag memiliki program pembinaan berupa pengembangan produk, pengembangan pelaku usaha, dan pengembangan pasar ekspor. Dalam hal pengembangan pelaku usaha, Kemendag memiliki Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) untuk melatih dan mendidik pelaku usaha sampai menjadi 
eksportir.

Dalam hal pengembangan produk, Kemendag memiliki Pusat Pengembangan Desain (Indonesia Design Development Center) yang memberikan konsultasi desain kepada pelaku usaha. Sementara pengembangan pasar dilakukan dengan optimalisasi peran perwadag di luar negeri.

High Level Dialogue bertujuan untuk merekomendasikan strategi mempercepat UMKM masuk ke pasar ekspor dengan meningkatkan peran serta perguruan tinggi pada Program UMKM BISA Ekspor. Dialog tersebut diperlukan untuk menyusun rencana aksi kolaborasi perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta untuk pengembangan ekspor nasional dari kalangan UMKM dan eksportir pemula.

Rangkaian kegiatan Urun Rembug UMKM BISA Ekspor berlangsung pada 5-6 Desember 2024. Peserta kegiatan ini melibatkan perguruan tinggi dari seluruh provinsi di Indonesia, lembaga pelatihan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta unit terkait di Kemendag.

Hasil diskusi panel pada 5 Desember 2024 menggarisbawahi pentingnya sinergi dan kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi, perbankan, serta sektor swasta dalam peningkatan daya saing UMKM ekspor. 

Beberapa poin penting pada diskusi itu adalah peran Kemendag dalam penyusunan kebijakan pengembangan ekosistem UMKM ekspor yang efisien, optimalisasi pemanfaatan kerja sama perdagangan internasional, serta partisipasi aktif dalam pameran internasional di dalam dan luar negeri.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya