Berita

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan/Ist

Politik

Bidik Produksi Beras 32 Juta Ton di 2025, Zulhas: Tak Perlu Impor Lagi

SENIN, 09 DESEMBER 2024 | 21:39 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Produksi beras di dalam negeri ditargetkan mencapai lebih dari 32 juta ton pada 2025 mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan ke depannya Indonesia tidak akan mengimpor beras, karena target produksi tahun depan lebih tinggi dari konsumsi beras yang diperkirakan hanya 31 juta ton.

"(Produksi beras) 2025 kira-kira 32 juta (ton) lebih, kebutuhan 31 juta (ton). Jadi kalau tidak ada kejadian yang luar biasa atau bencana alam insya Allah nanti kita tidak akan impor lagi ya beras untuk konsumsi," kata Zulhas dalam konferensi pers Penetapan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2025, Senin 9 Desember 2024.

Ia mengatakan kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Badan Pangan Nasional saat ini tengah bekerja sama untuk swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto tercapai pada 2027.

"Insya Allah 2027, perintah presiden, swasembada pangan kita amankan." katanya.

Selain beras, pemerintah juga akan menyetop impor garam dan gula konsumsi, serta jagung untuk pakan ternak, karena jumlah produksi diyakini cukup untuk kebutuhan nasional.

Tahun depan, Zulhas menargetkan produksi gula konsumsi dalam negeri mencapai 2,6 juta ton. Meski, gula industri masih tetap akan impor.

"Yang (gula) konsumsi biasanya kita impor 1 juta ton. Tahun depan tidak impor lagi. Yang (gula) industri masih (impor) 3,4 (juta ton). Biasanya kita impor gula itu 6 juta ton, 5 juta ton, ini enggak, cuma 3,4 (juta ton)," katanya.

Selanjutnya, stok garam dalam negeri ada 800 ribu ton. Sedangkan kebutuhan garam konsumsi hanya 500-600 ribu ton. Namun demikian, garam industri masih akan tetap impor sebesar 1,7 juta ton dari permintaan impor sebesar 2,5 juta ton.
 
"Permintaan 2,5 (juta ton) tadi yang untuk industri yang kita kasih 1,7 (juta ton). Selebihnya kita minta petani mengolah garamnya agar juga bisa digunakan untuk industri," katanya.

Sementara, produksi jagung pakan ditargetkan sebesar 16 juta ton. Sementara kebutuhan dalam negeri sebesar 13 juta ton.

"Kebutuhan 13 juta ton, jadi bisa ekspor kita," jelasnya.

Meski jagung industri masih harus impor. Namun, dari usul impor 1,7 juta ton, pemerintah hanya menyetujui 900 ribu ton.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya